Friday 29 April 2016

KELEZATAN RUKHIYAH DALAM MENGHAFAL ALQURAN

Kini, gerakan menghafal al-Qur'an sudah mulai menjamur di atas bumi ini. Dari Timur Tengah sampai Asia Tenggara. Memang tahfizul Qur'an atau menghafal al-Qur'an bukanlah inti dari proses pembelajaran al-Qur'an dari kehidupan seorang muslim dalam hidup ini. Tapi dengan aktifitas tahfizul qur'an seseorang akan menjadi 'hidup' hatinya. Ia akan memahami betapa Allah yang telah menurunkan kitab sucinya begitu sayang kepada kita orang-orang beriman.
Sepintas, tahfizul Qur'an hanyalah sebagai sebuah kegiatan penunjang shalat lima waktu atau zikir semata. Namun pada hakikatnya ia memiliki makna yang lebih luas lagi bagi kehidupan seseorang. Di antaranya seperti yang saya alami hingga saat ini adalah:
1- Dengan Menghafal al-Qur'an, hati kita tergerak untuk melafazkan firman-firman Allah.
Bisa jadi kita jarang melafalkan ayat-ayat suci-Nya, karena tidak tahu menahu untuk apa melakukannya. Padahal, sadar-sadar atau tidak sadar hampir sebagian besar aktifitas ibadah kita tidak lepas dari zikir bil qur'an.
2. Dengan tahfizul Qur'an sebagian kita yang tadinya tidak bisa membaca al-Qur'an menjadi semangat dan ingin terus belajar meningkatkan dirinya di hadapan Tuhannya sebagai sebuah bekal akhirat.
Dengan tahfiz ini seorang muslim dan muslimah, akan tergerak memperbaiki tilawah yang masih belum bagus sesuai kaedah tajwid.
3. Dengan tahfizul Qur'an, seseorang tidak akan kehilangan bekal ruhiyyahnya. Karena al-Qur'an sendiri adalah sumber ruhiyyah bagi semua ibadah. Semakin banyak dihafal maka akan semakin banyak pasokan spiritualnya. Semakin paham ia dengan apa yang ia baca maka akan semakin terasa betapa indahnya kalamullah ini bagi dinamika dan denyut nadi hidupnya.
4. Dengan tahfizul Qur'an, seseorang akan merasa bangga menjadi muslim. Karena identitas muslim sendiri harus diukur kepribadiannya dari sejauh mana interaksi dengan ayat-ayat Allah swt.
5. Tahfizul Qur'an akan menggiatkan seseorang dalam menjalani hidup. Karena Allah sendiri yang akan membimbingnya.
6. Tahfizul Qur'an merupakan tradisi baik generasi salaf sholeh dulu yang saat ini sudah dilupakan umat Islam sehingga umat mudah terbawa arus budaya modern yang melupakannya dari jalan Allah swt.
7. Tahfizul Qur'an bak sebuah buku bacaan yang bisa menghibur seseorang di kala ia sedang seorang diri. Menghibur, menyejukkan, memberi refreshing (penyegaran), mengajaknya berjalan-jalan ruhiyyah ke alam lain yang penuh dengan kenikmatan ibadah.
8. Tahfizul Qur'an akan membawa seseorang menjadi seorang muslim yang pandai memanfaatkan waktu senggangnya. Malah makin bernilai tinggi di sisi Allah swt, karena ia telah menyibukkan diri dengan titah-titah Tuhannya.
9. Tahfizul Qur'an akan semakin nikmat tatkala dibawa untuk menunaikan shalat-shalat wajib, qiyamullail dan shalat-shalat gerhana. Semakin banyak hafalan seseorang maka akan semakin baik modalnya mengasah ruhiyyah dengan ibadah shalat di ujung malam. Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya dahulu.
10. Tahfizul Qur'an adalah tameng kekuatan dan andalan para pejuang Islam sepanjang masa. Di Palestina misalnya. Justru mereka yang terbaik menjadi pahlawan dalam menumpas kaum Zionis Israel adalah para penghafal al-Qur'an. Meski ketika berperang sekalipun, interaksi dengan al-Qur'an sebagai sarana taqorrub dengan Allah menjadi tumpuan kekuatan itu.
11. Allah akan menjaga hati dan keadaan seseorang yang bisa terus menghafal al-Qur'an dan menjaganya dengan kelapangan dada dan kekayaan hati, di mana di sisi lain mereka yang tidak menekuni bidang ini kebingungan mengendalikan dirinya karena kunkungan materi dan jeratan ilmu-ilmu dunia.
12. Tahfizul Qur'an juga merupakan pelipur segala lara dan penyakit hati. Apalagi di era modern serba wah saat ini.
Dan masih banyak lagi testimoni tentang aktifitas tahfizul Qur'an ini bagi kita semua yang masih memiliki ihtimam (atensi) terhadap orisinalitas fitrah keislaman. Sangat wajar apabila tentara zionis Israel selamanya tidak bisa melumatkan perjuangan tentara Islam di Palestina. Itu karena bekal al-Qur'an ini sangat kuat di dalam dada-dada mereka sampai Allah mewariskan bumi ini kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh.
Lalu, adakah kita mau berpikir?
Mari berpikir dan berpikir...
Sumber : Lintas Sahabat Al Quran

0 komentar:

Post a Comment