Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday 9 February 2019

Model Integrated Learning di Tingkat SD/MI

Muh Haris Zubaidillah

Sari


Integrated learning as a process has several characteristics, namely: child-centered, the learning process prioritizes giving direct experience, and the separation between fields of study is not clearly visible. Integrated learning also provides results that can develop according to children's interests and needs. One of the prominent limitations of integrated learning is the evaluation factor. Integrated learning is a learning system that enables students, both individually and in groups, to actively seek, explore and present scientific concepts and principles holistically, meaningfully, and authentically. On the basis of several reasons the integrated learning model is very suitable for elementary school (SD/MI) students, including education in primary schools must pay attention to children's intellectual development. In accordance with the level of development, elementary school (SD/MI) students see the world around them as a whole, they have not been able to separate the study material from one another.

Keywords: Integrated Learning, Model, SD / MI

Full Text: 
Pdf link Jurnal di sini

Referensi


Ambarwati, Unik. “Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Kecerdasan Majemuk di Sekolah Dasar.” Majalah Ilmiah Pembelajaran 4, no. 2 (2016).
Depdikbud. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud, 1996.
Hakim, Lukman. “Integrated Learning dalam Perspektif Pendidikan Islam.” JURNAL AT-TURAS 4, no. 2 (2017).
Hernawan, Asep Herry, dan R Novi. “Konsep Dasar dan Model-Model Pembelajaran Terpadu.” Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Husin, Husin. “Id, Ego dan Superego dalam Pendidikan Islam.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11, no. 23 (2017).
Indrawati. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Jakarta: PPPPTK IPA, 2009.
Kaltsum, Honest Ummi. “Pendidikan Yang Humanis Melalui Pembelajaran Tematik,” 2012.
Karli, Hilda, dan Margaretha. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Kompetensi, 2002.
Prabowo. “Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK Milenium III.” dipresentasikan pada Optimalisasi Peranan Fisika Menghadapi Perkembangan IPTEK Milenium III, FMIPA UNESA, 2010.
Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (2005).
Robin, Forgarty. How The Integrated the Curricula. Airlington Heights, Illionis: Sky Light, 1991.
Tim Pengembang PGSD. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S2 Pendidikan Dasar. Bandung: Maulana, 2001.
Tim Pengembang PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direkotorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1997.
Tobroni. Memperbincangkan Pemikiran Pendidikan Islam: Dari Idealisme Substantif Hingga Konsep Aktual. Jakarta: Kencana, 2018.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep Strategi dan Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Zubaidillah, Muh Haris. “Nilai-Nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Musa dalam Alquran.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11, no. 24 (2017).

Pendidikan Adversity Quotient dalam Konsep Islam

Muh. Haris Zubaidillah


Abstract


Humans are principally born to have the nature of the climbing. This ascent means its move to achieve the goals of life into the future. Then Adversity Quotient is part of determining someone's success to reach the ascent of climbing. Instinctively, the process of climbing will be faced with various obstacles, challenges, and difficulties. All of that cannot only be solved by capitalizing on intellectual intelligence but also with the help of emotional, spiritual intelligence and Adversity Quotient. In this article, the author wants to explore Adversity Quotient Education in the concept of Islam. Adversity Quotient Education in Islamic concepts includes patient education, optimistic education, and unyielding, high-minded education and jihad education. Patient education is in line with the control dimension of Adversity Quotient, education is optimistic and unyielding in line with the dimensions of ownership in Adversity Quotient, education with a great spirit is aligned with the reach dimensions of Adversity Quotient and jihad education in line with the endurance dimension of Adversity Quotient. These educational values are indispensable in Islamic education, in order to produce generations of Muslims who love struggle, never give up with all obstacles, dare to face challenges, are immune to difficulties and enthusiasm in living life, especially in the world of education.

Keywords: Adversity Quotient, Islam, Education.

References


Abdul Rahman, Dudung, Resep Hidup Bangkit dari Keterpurukan, Bandung: Media Qalbu, 2005.
Adz-Dzakiey, Hamdani Bakran, Prophetic Intelligence; Kecerdasan Kenabian Mengembangkan Potensi Robbani Melalui Peningkatan Kesehatan Ruhani, Yogyakarta: Al-Manar, 2008, cet. Ke-4.
Agustian, Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Jakarta: Arga, 2007.
Al-Bukhârî, Muhammad Ibn Ismâ`îl, Shahîh al-Bukhârî, Juz 1, Damaskus: Dar Thuq an-Najah, 1422 H.
Al-Ghazâlî, Abû Hâmid Muhammad Ibn Muhammad, Ihyâ’ Ulûm ad-Dîn, Juz 4, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2012.
Al-Jauziyyah, Abu `Abd Allah Muhammad Ibn Bakr Ibn Ayyub Ibn Qayyim, `Uddah al-Shâbirîn Beirut: Dar al-Kitâb `Arabi 1990.
---------------, Zâd al-Ma’âd, juz 3, Beirut: ar-Risalah, 1998.
Al-Mishrî, Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzhûr al-Afriqî, Lisân al-‘Arab, Juz 3, Kairo: Ad-Dâr al-Mishriyyah li at-Ta’lîf wa at-Tarjamah, t.t.
As-Sa’dî, ‘Abd ar-Rahmân Ibn Nâshir, Taysîr al-Karîm ar-Rahmân fî Tafsîr Kalâm al-Mannân, Riyâdl: Mu`assasah ar-Risâlah, 2000.
Efendi, Agus, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung: Alfabeta, 2005, cet.I.
Hasanah, Mila, “IEQ Dalam Perspektif Psikologi Islami,” Ittihad 5, no.8 2007.
Ibn Hanbal, Ahmad Ibn Muhammad, Musnad al-Imâm Ahmad Ibn Hanbal, Juz 36, Beirut: Muassasah ar-Risalah, 2001.
Ibn Taimiyyah, Majmû’ al-Fatâwâ, Beirut: Dar al-Fikr, tt.
Koswara, Deni, dkk, Bagaimana Menjadi Guru Kreatif, Bandung; PT. Pribumi Mekar, 2008.
Mujib, A., Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Nggermanto, Agus, Quantum Quotient, Bandung: Nuansa, 2005.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Schwartz, David, Berpikir dan Penjiwa Besar, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2007.
Sofa, Ikhwan, Membangun Pemikiran dan Perasaan, Jakarta: Penerbit Zaman, 2011.
Stoltz, Paul G., Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, Jakarta; Grasindo, 2000.
------- dan Erik Weinhenmayer, The Adversity Advantage Turning Everyday Strugles Into Everyday Greatnes, diterjemahkan oleh Kusnandar dengan judul Adversity Advantage Mengubah Masalah Menjadi Berkah, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Zubaidillah, Muh Haris. “Nilai-Nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Musa dalam Alquran.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11, no. 24 (2017).

Analisis Mata Pelajaran Fikih Kelas X Materi Zakat dan Hikmahnya di Madrasah Aliyah

Muh Haris Zubaidillah


Abstract


National education functions to develop the ability and shape of dignified national character and civilization in order to educate the life of the nation, aims to develop the potential of students to become faithful and fearful people of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and become a democratic and responsible citizen. To achieve this goal, one of the fields of study that must be learned by students in madrasas is Islamic Religious Education (PAI). Jurisprudence education is one of the Islamic religious education that is applied in educational institutions, ranging from basic education to Islamic higher education as a means of realizing educational goals, forming people who understand the Islamic shari'ah. This article tries to analyze the subject matter of X-class fiqh material and its wisdom in Madrasah Aliyah from the aspect of conformity between material content and core competencies and basic competencies, between material and social development and children's intelligence, between learning materials and methods and also between material and evaluation.

Keywords: Analysis, Zakat, Fiqh, Madrasa Aliyah

References


Abdul Wahab, Khallaf. Kaidah-kaidah Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Ahmadi, Abu, dan Joko Tri Prasetya. SBM (Starategi Belajar Mengajar) Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Dzajuli. Ilmu Fiqih. Jakarta: Kencana, 2010.
Ghazali, Abdurrahman. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.
Kementerian Agama, Republik Indonesia. Fikih/Kementerian Agama Untuk MA Kelas X. Jakarta: Kementerian Agama, 2014.
Khasanah, Umrotul. Manajemen Zakat Modern (Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat). Malang: UIN Maliki Press, 2010.
Mundzier, Suparta. Pendidikan Agama Islam FIKIH. Semarang: Toha Karya Putra, 2008.
Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003).
Republik Indonesia, Menteri Agama. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab (2013).
Reugeluth, Charles M. Instructional Theories in Action: Lessons Illustrating Selected Theories and Models. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publ, 1987.
Zubaidillah, Muh Haris. “Epistemological Views of Islamic Education Philosophy as A Islamic Education Basis.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 1, no. 1 (2018): 1–12.
———. “Nilai-Nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Musa dalam Alquran.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11, no. 24 (2017).

Epistemological Views of Islamic Education Philosophy as a Islamic Education Basis

Muh. Haris Zubaidillah


ABSTRACT


This paper briefly discusses one of the foundations of Islamic education, the epistemological view of Islamic education philosophy. Islamic education as an effort in shaping humanity and civilization must have a firm foundation upon which all activities are connected or propped up. In terms of epistemological, the foundation of Islamic education is the epistemological philosophy of Islamic education sourced from the Qur'an and As-Sunnah as the primary source, as well as the Ijtihad and the intellect that became the branch (furu') of the development of these two primary sources. So that Islamic education really serves as a medium of influencing others toward a better direction in order to live better in accordance with the teachings of Islam and obey all that is ordered and away from all the banned with the awareness of human beings are firmly planted with the scientific aspect so that the result is not just obedient blindness but scholarly servitude, all done within the scope of God's rule. In the end the foundation of education itself is none other than the source of the teachings of Islam that is Al Quran and As-Sunnah.

KEYWORDS


Epistemological, Philosophy, Education and Islam

FULL TEXT:

PDF

REFERENCES


An-Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, Masyarakat.Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
-----------------------, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro,1992.
Azra, Azyumadi, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
-----------------------, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Darajad, Zakiah, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: al-Ma’arif, 1980.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
--------------------, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan Tafsir al-Ayat al-Tarbawiy. Jakarta: Raja Grafindo, 2010.
Sasono, Adi, Solusi Islam Atas Problematika UmatEkonomi, Pendidikan dan Dakwah,Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Supriyadi, Dedi, Filsafat Islam Konsep, Filsuf, dan Ajarannya, Bandung: Pustaka Setia. 2009.
Uweis, Abdul Halim, Koreksi Terhadap Umat Islam Suatu Telaah dan Alternatif Jawabannya, terj. Abu Hurairah., Jakarta: Darul Ulum Press, 1989.

Nilai-Nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Mûsâ dalam Alquran

Muh. Haris Zubaidillah


ABSTRACT


The challenge for education that can not be denied is globalization and technological progress on the one hand. On the other hand education is also faced with the increasing variety of life pressures. Paul G. Stoltz invented a new type of intelligence theory from the psychological paradigm, namely Adversity Quotient (ability to face difficulties), that is, a person's ability to observe difficulties and cultivate those difficulties with his or her intelligence so that it becomes a challenge to be solved. The Qur'an is a holy book filled with educational values. Among the content of the Qur'an are stories. One of the stories in the Qur'an is the story of Prophet Moses that is found in many surahs in the Qur'an. In the story of Prophet Moses there are many extraordinary values and lessons especially in how to deal with adversity. From the results of research, revealed the following important matters. The Adversity Quotient's educational value scontained in the story of Prophet Musa in the Qur'an are the values of patience, the value of optimism and unyielding, the value of the great soul and the value of jihad.

KEYWORDS


Values, education, Adversity Quotient, Prophet Moses

FULL TEXT:

PDF

REFERENCES


Abdul Bâqî, M. Fu`âd, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qurân al-Karîm, Kairo: Mathba’ah Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1364 H.
Adz-Dzakiey, Hamdani Bakran, Prophetic Intelligence; Kecerdasan Kenabian Mengembangkan Potensi Robbani Melalui Peningkatan Kesehatan Ruhani, Yogyakarta: Al-Manar, 2008, cet. Ke-4.
Agustian, Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Jakarta: Arga, 2007.
Al-Ghâmidî, Abdullah Ibn Ahmad, Adab al-Anbiyâ as Ma`a al-Khalq fi al-Qurân al-Karîm Mekah: Jâmi`ah Um al-Qura 1429H.
Al-Jauziyah, Abu `Abd Allah Muhammad Ibn Bakr Ibn Ayyub Ibn Qayyim, `Uddah al-Shâbirîn, Beirut: Dar al-Kitâb `Arabi 1990.
--------------, Zâd al-Ma’âd, Beirut: ar-Risalah, 1998
Al-Jazâ`irî, Abu Bakar, Aisar at-Tafâsir li Kalâm al-‘Aliy al-Kabîr, Juz 4, Madînah: Maktabah al-‘Ulûm wa al- Hikam, 2003
Al-Marâghî, Ahmad Ibn Mushthâfâ, Tafsîr al-Marâghî, Mesir: Maktabah Mushtafa al-Babiy, 1365 H.
Al-Qaththân, Mannâ’ Khalîl, Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qurân, Surabaya: Al-Haramain, [t.th].
Al-Qurthubî, Muhammad Ibn Ahmad, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qurân, Juz 16, Kairo: Dâr al-Kutub al-Mishriyyah, 1964.
Asy-Sya’rawî, Mutawalli, Tafsîr al-Qurân al-Karîm, Maktabah Syamilah.
Az-Zamakhsarî, Abu al-Qâsim Mahmûd Ibn Amr, Al-Kasysyâf `an Haqâiq at-Tanzîl wa al-`Uyûn al-Aqâwil Juz 1 Beirut: Dar al-Marifah 2009.
Az-Zuhaylî, Wahbah Ibn Mushthâfâ, At-Tafsîr al-Munîr fî al-‘Aqîdah wa asy-Syarî’ah wa al-Manhaj, juz 20,Damaskus: Dâr al-Fikr al-Mu’âshir, 1418 H.
Bennett, William J., The Index of Leading Cultural Indicators, New York: Simon & Schuster, 1994.
Efendi, Agus, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung: Alfabeta, 2005.
Hasanah, Mila, “IEQ Dalam Perspektif Psikologi Islami,” Ittihad 5, no.8, 2007
Ibn Katsîr, Abu al-Fidâ’ Ismâ`îl, Qashash Al-Anbiya’, Mesir: Dar at-Thibâ’ah wa an-Nasyr al-Islâmiyyah, 1997
------------, Abu al-Fidâ’ Ismâ`îl, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, Juz 6, Riyâdl: Dâr Thayyibah li an-Nasyr wa at-Tauzî’, 1999
Kompas, 5 Januari 2006.
Koran Sindo, 15 Agustus 2006.
Muzayyin, Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Nggermanto, Agus, Quantum Quotient, Bandung: Nuansa, 2005.
Setiawan, Agus. Prinsip Pendidikan Karakter dalam Islam (Studi Komparasi Pemikiran al-Ghazali dan Burhanuddin al-Zarnuji), Dinamika Ilmu, 14 (1), 2014.
Sofa, Ikhwan, Membangun Pemikiran dan Perasaan, Jakarta: Penerbit Zaman, 2011.
Stoltz, Paul G., Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, Jakarta; Grasindo, 2000
---------------- dan Erik Weinhenmayer, The Adversity Advantage Turning EverydayStrugles Into Everyday Greatnes, diterjemahkan oleh Kusnandar dengan judul Adversity Advantage Mengubah Masalah Menjadi Berkah, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Untung, Moh. Slamet, Menelusuri Metode Pandidikan Ala Rasulullah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2007.

Hubungan Kemampuan Bahasa Arab dengan Prestasi Hafalan Alquran Siswa

Oleh: Muh. Haris Zubaidillah


ABSTRACT


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa kelas X Keagamaan Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kuantitatif, dimana jenis penelitian kuantitatif dilakukan untuk membuktikan atau menguji teori yang telah dirumuskan melalui hipotesis. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X keagamaan yang berjumlah 160 orang, kemudian diambil sampel dengan teknik purposive sampling (pengambilan sampel secara sengaja) 40 orang. Hasil dari penelitian adalah rata-rata kemampuan berbahasa Arab siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai adalah baik. Begitu juga rata-rata prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai adalah 77,93, kategori baik. Setelah dilakukan perhitungan skor untuk masing-masing variabel (X dan Y), selanjutnya dicari korelasi kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson correlation (korelasi Pearson) atau sering disebut The Product Moment Cofficient Corelation (koefisien korelasi produk moment) dengan bantuan rumus =PEARSON(array_X;array_Y) di Ms. Excel, hasilnya adalah 0,681. Sedangkan koefisien determinasi di sini adalah 0,6812 = 0,4635. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi hafalan Alquran adalah = 46,35 %. Maka, berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan nyata kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Temuan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti telah teruji secara empiris yaitu adanya korelasi yang nyata dan positif antara kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran.

FULL TEXT:

PDF

REFERENCES


Aflisia, Noza. “Urgensi Bahasa Arab bagi Hafizh Alquran.” Fokus: Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan 1, no. 01 (2016): 47–65.
Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Chairani, Lisya, dan Subandi. Psikologi Santri Penghafal Alquran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Hifzi, Zainul, 6 Oktober 2018.
Kussrinaryanto. “Korelasi Tahfizh Alquran dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Santri di Pondok Pesantren Penghafal Alquran Daarul Qur’an Semester Gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Ramadhani, Dony Ahmad, 24 Agustus 2018.
Rofiq, Ainur. Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab. Gresik: Pustaka Al-Furqan, 2011.
Salman. Mudahnya Memahami Alquran. Diterjemahkan oleh Jamaluddin. Jakarta: Darul Haq, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 21 ed. Bandung: Alfabeta, 2014.
Suherman, dan Lubis Muhammad Arif Fadhillah. “Hubungan Kemampuan Membaca Alquran dengan Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.” Jurnal Ilmiah “INTEGRITAS” 3, no. 2 (2017): 26.
Tricahyo, Agus. Pengantar Linguistik Arab. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2011.
Zubaidillah, Muh. Haris. “Epistemological Views of Islamic Education Philosophy as a Islamic Education Basis.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 12, no. 1 (2018): 1–12.
Zubaidillah, Muh. Haris. “Nilai-Nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Musa dalam Alquran.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11, no. 24 (2017).

Nilai Akhir Semester


Nilai Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/2019

Bahasa Arab

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Ulumul Hadits

Pembelajaran Bahasa Arab MI

Download “Ilmu Hadits Praktis” Terjemah “Taisir Mustalah Al-Hadits”


"Taisir Mustalah Al-Hadits” تيسير مصطلح الحديث merupakan salah satu kitab mustalah hadits terbaik yang ditulis oleh ulama kontemporer. Berangkat dari keprihatinan sang penulis, Dr. Mahmud Ath-Thahhan, -yang kala itu diberi amanah untuk mengampu mata kuliah mustalah hadits di Fak. Syariah Universitas Islam Madinah- terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi para  mahasiswa memahami kitab kurikulum ‘Ulum Al-Hadits karya Imam Ibnu Ash-Shalaah dan  kemudian diganti dengan Taqrib karya Imam An-Nawawi karena bahasa yang digunakan dalam dua kitab tersebut sangat tinggi dan tidak meratanya bahasan topik, sebagiannya ada yang panjang dan sebagian lain terlampau ringkas. Lebih daripada itu, kesulitan-kesulitan tersebut ditambah dengan berbagai faktor sebagaimana yang telah disinggung dalam muqaddimah penulis ini.

“Menyaksikan hal itu, maka saya menyodorkan kepada para mahasiswa fakultas syariah sebuah kitab yang mudah di bidang mustalah hadits dan ilmu-ilmu yang terkait. Kitab tersebut memudahkan mereka untuk memahami kaedah-kaedah dan berbagai istilah hadits. Itu dilakukan dengan membagi setiap pembahasan menjadi beberapa alenia (sub-sub pembahasan) yang tersusun secara sistematis dan berurutan. Diawali dengan definisi, contoh-contoh, kemudian berlanjut pada pembagian-pembagiannya –sebagai sebuah contoh-… lalu diakhiri dengan sub pembahsaan kitab-kitab yang populer yang menyangkut cabang ilmu tersebut. Semua itu dipaparkan secara mudah, dengan uslub ilmiah yang gamblang, tidak berbelit-belit lagi samar,” jelas Dr. Mahmud Ath-Tahhan dalam sekapur isirihnya.
Meskipun buku tersebut ditulis dalam Bahasa Arab, namun bagi peminat mustalah hadits yang belum mengerti bahasa Arab dengan baik tidak perlu khawatir. Karena kini edisi terjemahnya telah hadir di tengah masyarakat Indonesia sehingga dapat dimengerti oleh penyandang buta bahasa Arab.
Sebagai tambahan, kitab Taisir Mustalah Hadits ini banyak dijadikan kurikulum di berbagai lembaga pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Saya sendiri mempelajari kitab ini ketika masih duduk di bangku Madrasah Aliyah (setingkat SMA) dengan Ust. Amri Suaji Abu Ubaidillah sebagai guru pengampunya.
Klik kalimat berikut untuk mendownloadnya:
Ilmu Hadits Praktis

Download Audio MP3 Lengkap Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik Terbaru

Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik merupakan buku pembelajaran bahasa Arab yang sangat populer dan kini telah digunakan lebih dari 1200 lembaga pendidikan bahasa Arab di seluruh dunia. Salah satu kelebihan yang terdapat pada Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik adalah adanya audio yang dapat digunakan sebagai pemandu proses pembelajaran bahasa Arab sehingga pembelajaran bahasa Arab menggunakan buku/kitab ini terasa lebih bersemangat. Dalam audio tersebut mencakup berbagai konten buku seperti audio percakapan, bacaan, istima’, soal dan lain-lainnya.



Bagi anda yang ingin mendapatkan Audio Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik tersebut silahkan download langsung audionya dengan mengklik link audio dibawah ini:

Audio Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik Jilid 1 (download)
Audio Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik Jilid 2 (download)
Audio Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik Jilid 3 (download)
Audio Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik Jilid 4 (download)


Bagi anda yang ingin mendapat Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik dalam bentuk e-book pdf, silahkan kunjungi halaman berikut ini: Download Kitab Terbaru Al-Arabiyah Baina Yadaik PDF Lengkap 4 Jilid

Demikianlah postingan tentang download audio mp3 kitab al-arabiyah baina yadaik yang dapat kami sajikan untuk anda pecinta bahasa Arab, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah semangat anda dalam mempelajari bahasa Arab yang mulia ini.

Download Kitab Terbaru Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik PDF Lengkap 4 Jilid

Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik adalah salah satu buku terbaik untuk dapat mempelajari dan menguasai bahasa Arab secara cepat. Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik ini dikhususkan untuk orang non penutur Arab.


Kitab ini meliputi metode yang sempurna untuk para pelajar dan pengajar, dimana kitab ini sengaja dirancang oleh para penulis handal dibidangnya demi memenuhi kebutuhan orang-orang non Arab akan pembaharuan metode dalam mempelajari bahasa Arab secara benar dan tepat.
Kini Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik telah mengeluarkan terbitan baru yang mencakup kitab-kitab pendidikan bahasa Arab yang terdiri dari 4 jilid atau tingkatan buku, yaitu:

1.    Level Pemula, yang terdiri dari beberapa kitab, yaitu:
•    Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik (Buku Guru) Jilid 1

2.    Level Menengah, yang terdiri dari beberapa kitab, yaitu:
•    Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik (Buku Guru) Jilid 2

3.    Level Lanjutan, yang terdiri dari beberapa kitab, yaitu:
•    Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik (Buku Guru) Jilid 3

4.    Level Mahir, yang terdiri dari beberapa kitab, yaitu:
•    Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik (Buku Guru) Jilid 4

(Bagi yang ingin mendownload dalam bentuk e-book pdf silahkan klik pada nama kitab di atas)

Selain dari kitab-kitab di atas, Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik juga menyediakan kitab-kitab pendukung, yaitu sebagai berikut:
  Mu’jam (kamus) Al-Arabiyah Baina Yadaik
  Kutaib Al-Huruf Al-Arabiyah Baina Yadaik
  Idaat Lil Mu’allimi Al-Lughah Al-Arabiyah

Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik menggunakan bahasa Arab Fusha (asli/resmi) yang pengajarannya tidak membutuhkan terjemahan. Maka oleh sebab itu pengajaran dengan menggunakan kitab ini haruslah dilakukan oleh para pengajar yang berkompeten, berpengalaman serta mahir dalam berbahasa Arab.

Adapun target dari Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik adalah mewujudkan berbagai macam kompetensi, yaitu:

1. Kompetensi Kebahasaan, yang meliputi:

•    Keterampilan berbahasa:
-    Maharah Al-Istima’ (mendengar)
-    Maharah Al-Kalam (berbicara)
-    Maharah Al-Qira’ah (membaca)
-    Maharah Al-Kitabah (menulis)

•    Unsur Bahasa:
-    Al-Ashwat (suara)
-    Al-Mufradat (kosakata)
-    At-Tarakib An-Nahwiyah

2. Kompetensi Komunikasi:

Dalam kompetensi ini pelajar dijadikan benar-benar mahir dalam berkomunikasi dengan orang Arab langsung, baik secara lisan maupun tulisan.

3. Kompetensi Kebudayaan:

Dalam kompetensi ini pelajar dituntut untuk mengetahui seputar kebudayaan Arab dan Islam.

Itulah sekilas tentang Silsilah Al-Arabiyah Baina Yadaik, semoga bermanfaat.

Tafsir

1.  Pengertian tafsīr, ta`wīl  dan  tarjamah, persamaan dan perbedaan, serta hubungan antara ketiganya
2.    Pertumbuhan dan perkembangan Tafsir.
3.    Metodologi dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an
4.    Tafsir al-Qur’an Surat al-Fatihah
5.    Tafsir Alquran Surah Al-Ikhlas
6.    Tafsir ayat-ayat Alquran tentang risalah Nabi dan Rasul
7.    Tafsir ayat-ayat Alquran tentang Dakwah
8.    Tafsir ayat-ayat Alquran tentang alam semesta
9.    Tafsir ayat-ayat Alquran tentang kehidupan akherat
10. Tafsir ayat-ayat Alquran tentang takdir dan sunnatullah
11. Tafsir ayat-ayat Alquran tentang Hijab dan Tabarruj
12. Tafsir ayat-ayat Alquran tentang keadilan


Buku Rujukan

1.     Kitab Tafsir Bahasa Arab
1.              أبو الفداء الحافظ ابن كثير الدمشقى, تفسير القرأن العظيم (بيروت: دار الفكر, 1412هـ - 1992م).
2.              أبو الفضل شهاب الدين السيد محمود  الألوسى, روح المعانى فى التفسير القرأن العظيم وسبع المثانى (بيروت: دار احياء التراث العربى).
3.              أبو القاسم جار الله محمود ابن عمر الخوارزمى الزمخشرى, الكشاف عن حقائق التنـزيل وعيون الأقاويل فى وجوه التأويل (بيروت: دار المعرفة).
4.              أبو جعفر محمد بن جرير الطبرى, جامع البيان عن تأويل القرأن (مصر: مصطفى البابى الحلبى, 1954).
5.              أبو عبد الله محمد ابن أحمد القرطوبى, الجامع لاحكام القرأن (دار الشعب).
6.              أحمد مصطفى المراغى, تفسير المراغى (بيروت: دار الفكر, 1394هـ - 1974 م).
7.              سيد قطب, فى ظلال القرأن (بيروت: دار التراث العربى, 1971 م).
8.              عبّاس محمود العقّاد, الإنسان فى القرأن الكريم (بيروت: صيدا).
9.                الفرماوى, عبد الحى. البداية فى التفسير الموضوعى. الطبعة الثالثة؛ 1409 هـ/1988 م.
10.          محمد رشيد رضا, تفسير القرأن الحكيم (بيروت: دار الفكر).
2.     Kitab Tafsir Alquran Berbahasa Indonesia
11.     Abdullah, Abdurrahman Saleh. Educational Theory: A Quranic Outlook, diterjemahkan oleh M. Arifin dan Zainuddin dengan judul Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Alquran. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
12.     Abdurrahman, Aisyah (Bintusy-Syathi`). Maqāl fī al-Insān: Dirāsat Qur’āniyyah,  diterjemahkan oleh M. Adib al-Arief dengan judul Manusia: Sensitivitas Hermeneutika Alquran. Cet. I; Yogyakarta: LKPSM, 1997.
13.     Ahmad E.Q., Nurwadjah. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Hati yang Selamat hingga Kisah Luqman. Cet. I; Bandung: Marja`, 2007.
14.     Al-Aridl, Ali Hasan.  Tārikh `Ilm at-Tafsīr wa Manāhij al-Mufassirīn, diterjemahkan oleh Ahmad Akrom dengan judul Sejarah dan Metdologi Tafsir. Cet. II; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994.
15.     Gojali, Nanang. Manusia, Pendidikan dan Sains dalam Tafsir Hermeneutik. Cet. I; PT Rineka Cipta, 2004.
16.     Marconi, Achmad. Bagaimana Alam Semesta Diciptakan: Pendekatan Alquran dan Sains Modern. Cet. I; Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2003.
17.     Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an 1 (Cet. I; Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000).
18.     Muhammad Chirzin, Nur `Ala Nur: 10 Tema Besar Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011).
19.     Purwanto, Agus. Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Alquran yang Terlupakan. Cet. I; Bandung: Mizan, 2008.
20.     Qardhawi, Yusuf. An-Nā wa al-aqq, diterjemahkan oleh Muhammad Luqman Hakiem dengan judul Epistemologi Alquran: Al-Haq. Cet. II; Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
21.     Rahardjo, M. Dawam. Ensiklopedi Alquran: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci. Cet. II; Jakarta: Paramadina, 2002.
22.     Rahman, Fazlur. Major Themes of the Qur’an, diterjemahkan oleh Anas Mahyuddin dengan judul Tema Pokok Alquran. Cet. I; Bandung: Pustaka, 1403 H./1983 M.
23.     Rosadisastra, Andi. Metode Tafsir Ayat-Ayat Sains dan Sosial. Cet. I; Jakarta: Amzah, 2007.
24.     Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Cet. XI; Bandung: Mizan, 1416 H./1995 M.
25.     Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbā: Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran. Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2004.
26.     Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu`i atas Pelbagai Persoalan Umat. Cet. V; Bandung: Mizan, 1417 H./1997 M.
27.     Suryadilaga, M. Alfatih., dkk. Metodologi Ilmu Tafsir. Cet. I; Yogyakarta: Teras, 2005.
28.     Syahminan Zaini, Isi Pokok Ajaran AlQur'an (Cet. III; Jakarta: Kalam Mulia, 2005).
29.     Ushama, Thameem. Methodologies of the Qur’anic Exegesis, diterjemahkan oleh Hasan Basri dan Amroeni dengan judul Metodologi Tafsir Alquran: Kajian Kritis, Objektif dan Komprehensif. Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
30.     Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: 1975.
31.     Yusuf Al-Qardhawi, Kaifa Nata`āmal ma`a al-Qur'ān, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dengan judul Berinteraksi dengan Al-Qur'an (Cet. II; Jakarta: Gema Insani Press, 2000).
32.     Zar, Sirajuddin. Konsep Penciptaan Alam dalam Pemikiran Islam, Sains, dan Alquran. Cet. I; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994.

3.     Kitab Mu’jam Alquran
33.         إبراهيم أنيس, المعجم الوسيط (بيروت: دار الفكر).
34.         إبراهيم, محمد إسماعيل. معجم الألفاظ والأعلام القرأنية. القاهرة: دار الفكر العربى.
35.         ابن منظور, أبو الفضل جمال الدين محمد بن مكرم. لسان العرب. دار المصرية للتأليف والترجمة.
36.         أبو الحسين أحمد ابن فارس بن زكريا, معجم مقايس اللغة (الطبعة الثانية؛ مصر: شركة مكتبة ومطبعة مصطفى البابى الحلبى وأولاده, 1391 هـ - 1971 م).
37.         أبو الفضل جمال الدين محمد بن مكرم ابن منظور, لسان العرب (دار المصرية للتأليف والترجمة).
38.          الأصفهانى, الراغب. معجم مفردات ألفاظ القرأن. بيروت: دار الفكر.
الباقى, محمد فؤاد عبد. المعجم المفهرس لألفاظ القرأن الكريم. الطبعة الثانية؛ بيروت: دار الفكر, 1401 هـ - 1981 م.