Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Karya Ilmiah. Show all posts
Showing posts with label Karya Ilmiah. Show all posts

Monday, 16 December 2019

Tuesday, 12 November 2019

Buku PDF: Pengantar Konsep Pembelajaran Bahasa Arab di MI


Pengantar Konsep Pembelajaran Bahasa Arab
Di Madrasah Ibtidaiyyah

Penulis  : Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd

Diterbitkan Oleh:
CV. HEMAT Publishing
Amuntai, Kalimantan Selatan

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
ISBN 978-602-1685-63-1

Cetakan Pertama, Agustus 2018

Dicetak Oleh:
Percetakan Hemat
Jl. Pembalah Batung Paliwara Amuntai Hulu Sungai Utara
Kalimantan Selatan Hp. 085248518739
Email: hemat.faidzal@yahoo.co.id




Buku PDF: Hijab dan Tabarruj dalam Alquran

Judul Buku : HIJAB & TABARRUJ DALAM ALQURAN
Penulis : Muh. Haris Zubaidillah
Penerbit : Hemat
Tempat Terbit : Amuntai
Tahun Terbit : 2019
Ringkasan isi
1. Pembahasan Hijab dalam Alquran
2. Pembahasan Tabarruj dalam Alquran
3. Batasan Aurat Wanita Perspektif 4 Madzhab
4. Argumentasi Masing-Masing Pendapat
5. Syarat-Syarat Hijab

silahkan download bukunya di sini

Monday, 12 February 2018

PLAGIASI

Apa itu Plagiarisme & Penanda Plagiarisme?

Teknologi telah menjadi keajaiban dan kutukan dalam hal plagiarisme. Tidak diragukan lagi, sudah menjadi lebih mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dan menyalinnya. Karena orang sering melakukannya tanpa atribusi, ia juga menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi dan menangani plagiarisme.
Dengan tool checker plagiarisme gratis yang bisa mencari miliaran dokumen, dan menemukan kecocokan meski hanya beberapa kata, semakin banyak plagiarisme semudah mendeteksi informasi di Google. Sekarang hanya masalah hanya memproses kueri Anda dan memberi Anda hasilnya.
Definisi plagiarisme sebenarnya langsung. Bila Anda menggunakan karya orang lain tanpa memberi kredit, itu terlihat mencuri intelektual mereka. Sama seperti pencurian, hukuman atas pekerjaan yang dijiplak juga sangat parah di seluruh dunia. Masalah sebenarnya adalah kebanyakan orang bahkan tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan.
Dengan detektor plagiarisme kami, kami berusaha untuk menyebarkan kesadaran akan plagiarisme sambil membiarkan orang tahu bagaimana mereka dapat mencegahnya. Anda dapat menemukan contoh plagiarisme kehidupan nyata yang tak terhitung jumlahnya untuk membantu Anda mengidentifikasinya di masa depan.
Alat plagiarisme kita adalah platform yang sempurna untuk memeriksa kertas plagiarisme, untuk memverifikasi integritas konten tertulisnya. Artikel kami, kertas atau esai plagiarisme checker dipercaya oleh jutaan orang di seluruh dunia, yang menggunakannya setiap hari sebagai bagian dari studi atau karya mereka.

Bagaimana pemeriksa plagiarisme bekerja?

Bagi yang kurang familiar dengan teknologi, masalahnya mungkin agak aneh pada awalnya. Toh, starter mobil mulai mobil dan cuci piring pencuci piring, tapi detektor plagiarisme sebenarnya tidak mendeteksi plagiarisme. Sebaliknya, mereka sebenarnya mengidentifikasi fragmen teks identik.
Saat ini, ada berbagai teknik untuk melakukan itu, namun hasil akhirnya hampir selalu sama. Perangkat lunak plagiarisme memproses teks untuk menemukan bagian kata yang sesuai antara dokumen yang diolah dan dokumen yang diindeksnya di database-nya. Hal ini berlaku untuk kebanyakan alat uji plagiarisme seperti alat detektor plagiat online gratis yang ditawarkan oleh Small SEO Tools.
Sebagian besar alat detektor plagiarisme bekerja berdasarkan prinsip uji plagiarisme yang sama dan pada dasarnya fungsinya sama seperti Google atau mesin pencari lainnya bekerja untuk menemukan kata atau frasa yang sesuai di sumber lain dan memberikan hasil terbaik, terkadang bersamaan dengan pemeriksa plagiarisme. persentase.
Untuk memeriksa kertas plagiarisme dengan tangan hampir tidak mungkin, dan inilah yang membuat perangkat lunak plagiarisme begitu kuat untuk semua sumber yang dapat diperiksanya. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa titik buta juga; Namun, titik-titik buta ini hanya menjadi masalah jika orang tidak sadar akan potensi bintik-bintik buta atau mereka tidak tahu bagaimana menggunakan alat plagiar dengan benar.
Artikel yang Anda kirimkan ke pemeriksa plagiarisme online gratis kami untuk siswa dan guru dipindai dengan hati-hati, dan begitu pula World Wide Web. Kemungkinan besar Anda akan melihat beberapa warna merah dalam hasil Anda karena ungkapan umum dapat memicu bendera merah. Jika ada kalimat lengkap yang tidak asli, Plagiarism Checker akan mengidentifikasi sumber asli dari konten yang tidak orisinal atau menjiplak yang disalin dari internet.

Mengapa Plagiarism Checker Penting?

Hasil duplikat menghasilkan peringkat halaman yang lebih rendah. Jika Anda mempublikasikan artikel atau konten halaman web yang tidak seluruhnya unik dan asli, ada risiko yang lebih tinggi secara signifikan untuk dimasukkan dalam daftar hitam oleh Google dan mesin pencari lainnya. Jadi, jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan penempatan hasil peringkat dan penempatan mesin peringkat yang lebih tinggi (SERP) - maka itu sama sekali tidak sepadan dengan risiko penerbitan konten yang diduplikasi dengan sangat baik. Kanan?
Meskipun pemeriksa plagiarisme gratis ini dapat digunakan untuk memeriksa konten yang ditulis ulang atau diputar untuk menghilangkan konsistensi (dan meningkatkan nilai unik setiap artikel) manfaatnya tidak terbatas pada teknik SEO topi hitam dan abu-abu. Sebenarnya, spesialis SEO topi putih bergantung pada pemeriksa plagiarisme gratis ini untuk membuat yakin bahwa penulis freelance mereka mengirimkan karya yang 100% asli dan unik.
Anda dapat memeriksa konten dari situs Anda sendiri untuk memastikan tidak ada orang lain yang telah merobek Anda!
Tentu saja, ada sejumlah kegunaan hebat untuk alat ini selain pengoptimalan mesin telusur juga. Siswa sering menggunakannya untuk memeriksa surat-surat yang kehilangan kutipan sebelum menyerahkan pekerjaan mereka. Sementara itu, para guru menggunakan alat gratis ini untuk memeriksa plagiarisme dalam tugas. Ini adalah pedang bermata dua, itu sudah pasti!
Perangkat lunak plagiarisme gratis kami memeriksa kalimat satu per satu di berbagai mesin pencari yang membandingkannya dengan konten yang sudah diindeks. Selain itu, detektor plagiarisme kita tidak menyimpan konten apapun dalam database. Anda dapat mendaftar secara gratis dengan kami, dan kami akan memperbaharui Anda dengan perkembangan terakhir dan perbaikan alat melalui buletin kami.
Alat pemeriksa plagiarisme lainnya terbatas dengan kesempatan untuk "pergi premium" untuk membuka fitur lengkap. Tapi kami bebas. Tidak menangkap Tidak ada senar. Tidak ada keanggotaan yang dibutuhkan ... kita mudah seperti itu!

Bagaimana cara memeriksa Plagiarisme dengan Free Online Plagiarism Checker kami?

Cobalah sekarang untuk melihatnya sendiri!
Sangat menantang untuk menemukan pemeriksa plagiarisme gratis untuk para guru dan siswa, yang tidak hanya bebas tapi juga terbukti menjadi yang terbaik karena perangkat lunak yang bekerja di balik penjiplakan plagiat mahal untuk dikembangkan. Perangkat lunak plagiarisme yang bagus adalah yang tidak merugikan Anda dan dapat diandalkan.
Karena alasan inilah kami tanpa lelah membuat pemeriksa plagiarisme gratis semurah mungkin tanpa mengorbankan keandalan dan kualitas.
Dengan menjaga detektor plagiarisme kami tetap bebas, kami dapat membantu orang-orang terlepas dari latar belakang keuangan mereka yang mencari alat anti plagiarisme, yang bebas dan efisien.
Anda bisa menggunakan pemindai plagiarisme kami dalam beberapa langkah sederhana:
  • Ada berbagai pilihan untuk memasukkan teks. Anda bisa Upload Dokumen ATAU Pilih dari Dropbox ATAU cukup Copy dan Paste teks di kotak teks.
  • Untuk mengecualikan URL apa pun, klik "Kecualikan URL Spesifik"
  • Kemudian klik tombol "Check Plagiarism"
Jika Anda ingin bermain dengan detektor Plagiarisme sebelum menggunakannya, kami juga menambahkan beberapa contoh.

Memahami Hasil Perangkat Lunak Anti Plagiarisme:

Saat tes selesai, Anda juga akan diberi persentase yang tepat yang memberi tahu Anda seberapa asli atau unik artikel Anda.
Frase atau kalimat yang ditunjukkan dalam warna merah sudah ada secara online dan tidak akan lulus uji plagiarisme Google. Mereka juga link ... merasa bebas untuk mengklik pada setiap garis merah dan melihat sumber asli untuk catatan Anda.

Apa yang Anda lakukan jika Anda menjumpai pekerjaan yang menjiplak?

Jika Anda menemukan plagiarisme, Anda perlu merujuknya ke pihak yang berwenang yang akan menghadapi situasi tersebut. Sebagian besar, ada konsekuensi parah; Jika itu adalah esai akademis, siswa tersebut dapat menerima nilai nol atau dikeluarkan untuk pekerjaan yang dijiplak.
Namun, sebelum Anda merujuk pekerjaan yang dijiplak ke pihak berwenang, pastikan untuk membaca referensi di teks. Selama penulis atau sumber dikreditkan dengan pekerjaan itu, maka tidak dapat dianggap sebagai plagiarisme. Sebuah teks plagiat tidak mengacu pada kutipan yang dipinjam dari sumber lain.
Contoh lain dari karya yang tidak dianggap plagiarisme adalah konten ghostwritten untuk orang lain. Ini adalah ketika seseorang meminta orang lain untuk menulis buku atas nama mereka dengan membayar mereka. Dalam kasus ini, penulis sebenarnya tidak memiliki hak atas produk jadi, memberikan hak cipta dan penghargaan kepada orang yang membelinya dari penulis.
Ini adalah situasi legal yang melibatkan kedua pihak yang terlibat.

Detektor Plagiarisme oleh Alat SEO Kecil

Alat SEO Kecil menawarkan detektor Plagiarisme Terbaik yang mungkin Anda temukan secara online, hari ini. Kami telah mengembangkan produk kami dengan penelitian menyeluruh, mengingat apa yang dicari pengguna dalam detektor plagiarisme gratis. Kami telah menerapkan semua teknik dan strategi untuk menjadikannya detektor plagiarisme terbaik secara online gratis.
Kami menyadari bahwa para siswa mengandalkan alat detektor plagiarisme untuk menjalankan pemeriksaan plagiarisme pada makalah, tesis, dan esai mereka sebelum mengirimkannya. Oleh karena itu, di SST, kami menemukan perangkat lunak plagiarisme gratis untuk membantu siswa mengidentifikasi plagiarisme. Hal ini juga berlaku untuk guru dan penulis. Detektor plagiarisme online gratis kami untuk siswa, guru, ilmuwan, dan penulis benar-benar alat uji plagiarisme terbaik.
Webmaster dan profesional SEO juga bisa mendapatkan keuntungan dari perangkat lunak plagiarisme kami, karena dapat membantu mereka memastikan bahwa semua konten di situs mereka unik dan bebas plagiarisme. Konten segar dan unik bisa membantu mereka peringkat tinggi di search engine.
Kami menyarankan Anda untuk selalu menggunakan detektor plagiarisme sebelum menerbitkan atau mengirimkan konten Anda secara online atau offline, untuk mencegah situasi yang tidak menyenangkan.
Dengan perangkat lunak plagiarisme kami, kami percaya bahwa kami memainkan peran kami untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik!

Wednesday, 12 July 2017

TELAK, Setelah Asy'ariyah, Siapa Lagi Yang Mereka Sesatkan?

10

(Jawaban untuk Ustadz Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A.)
Oleh: Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I.
(Aswaja NU Center Jawa Timur dan anggota redaksi Majalah Cahaya Nabawiy)
Ustadz Firanda Andirja mengatakan bahwa Akidah Asya’irah (pengikut al-Asy’ari) menyimpang dan sesat. Dia menuding Asya’irah berkeyakinan bahwa al-Qur’an bukan kalamullah. Asya’irah juga dia tuduh sesat karena melakukan takwil.
Menuduh Asya’irah sesat sebenarnya bukan hal baru yang datang dari kelompok seperti Ustadz Firanda ini. Namun videonya sedang “viral” di grup-grup Medsos, sehingga perlu ditanggapi.
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Yunus [10]: 36)
PERTAMA, AL-QUR’AN BUKAN KALAMULLAH?
Ustadz Firanda perlu ditanya, di kitab apa dia membaca bahwa Asya’irah berkeyakinan al-Qur’an bukan kalamullah? Dia juga harus ditanya, dari mana dia punya kesimpulan bahwa sesuai keyakinan Asya’irah, al-Qur’an yang kita baca sekarang adalah ibarat dan karangan Nabi Muhammad? Lalu dia mengutip kisah Imam Ahmad bin Hanbal yang dipenjara karena tidak mau mengatakan bahwa al-Qur’an itu makhluk, tapi kalamullah.
Ya Ustadz, itulah keyakinan Asya’irah Maturidiyah. Dari mana antum punya kesimpulan bahwa Asya’irah sama dengan Mu’tazilah yang meyakini al-Qur’an sebagai kalamullah adalah makhluk?
Antum berbicara dengan tergesa-gesa. Namum afwan, dari sisi ilmiah terlihat sangat kacau dalam memahami akidah Imam al-Asy’ari dan Asya’irah (ulama dan umat pengikut keyakinan al-Asy’ari).
Antum sampaikan bahwa penjelasan Asya’irah membuat bingung orang. Alhamdulillah ana dan ashabukum minal ‘Asya’irah tidak ada yang bingung. Logikanya sangat sederhana. Allah Ta’ala memiliki kalam yang qadim (seperti qudrah dan iradah Allah), bukan makhluk, bukan sesuatu yang dibuat (maj’ul), bukan sesuatu yang baru (muhdats). Sebagai kalamullah, al-Qur’an al-Karim bukan makhluk, namun merupakan salah satu sifat Allah yang qadim itu. Sifat itu ada dengan adanya Allah (qadimun bi qidamih, maujudun bi wujudih).
Antum harus membedakan Kalamullah ini dengan al-Qur’an yang termaktub dalam mushaf. Al-Qur’an yang termaktub dalam mushaf bukan yang dimaksud dalam penjelasan tentang kalam di atas. Kalamullah berbeda dengan pelafalan seseorang, bentuk tertentu yang dibuat oleh penulis.
Kalamullah qadim, sedangkan bunyi, pelafalan, dan huruf adalah sesuatu yang baru. Huruf dan bunyi membutuhkan tempat keluar (makhraj) dari lisan, dua bibir, tenggorokan, sedangkan Allah Maha Suci dari semua itu.
Apa dalilnya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا تمس القرآن إلا وأنت طاهر
“Janganlah menyentuh al-Qur’an kecuali kamu suci.”
Al-Qur’an yang dimaksud Nabi tersebut adalah mushaf yang terdapat tulisan al-Qur’an, bukan hakikat al-Qur’an yang merupakan kalamullah. Mengapa? Kalam adalah sifat yang tidak mungkin menjadi obyek “disentuh” atau terkena kotoran.
Hal ini tidak hanya menjadi keyakinan Asya’irah sebagai pengikut al-Asy’ari, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Dalam al-Luma’, hal. 33-34, Imam al-Asy’ari memadahkan, jika al-Qur’an adalah makhluk, maka Allah akan mengatakan, “Kun (jadilah)!” Maka tidak mungkin, ucapan Allah menjadikan suatu materi yang juga berupa ucapan.
Kalau antum menganggap keyakinan ini sesat, maka tidak hanya Asya’irah yang antum sesatkan, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari.
Lalu berapa ribu ulama sejak abad ke-4 Hijriyah yang akan antum hukumi sesat, ya Ustadz? Berapa puluh lembaga pendidikan besar seperti Universitas al-Azhar Mesir yang Asya’irah yang akan antum sesatkan?
Antum Ya Ustadz Firanda menghantam Asya’irah dengan menyamakannya dengan Mu’tazilah yang meyakini al-Qur’an itu makhluk.
Dari mana dasar penjelasan antum itu?
Dari kitab apa?
Apakah dari Nazhm al-Faraid, al-Raudhah al-Bahiyyah, Syarh Syairazi ‘ala Manzhumah al-Subki, Isyarat al-Maram, Ithaf Sadah al-Muttaqin?
Atau di Qurrat al-’Ain, Isyarat al-Maram, al-Tauhid, Tabshirah al-Adillah, al-Inshaf?
Kitab-kitab itu sangat bagus dalam memberikan penjelasan sehingga kita menjadi tahu apa perbedaan-perbedaan pendapat atara al-Asy’ari, al-Maturidi, dan Mu’tazilah. Maka kami jadi kaget mendengarkan penjelasan Antum yang dalam hal al-Qur’an Asya’irah diidentikkan dengan Mu’tazilah.
Tentang al-Qur’an, AL-ASY’ARI meyakini al-Qur’an sebagai kalamullah bukan makhluk, namun merupakan salah satu sifat Allah yang qadim, ada dengan adanya Allah. Kalamullah berbeda dengan pelafalan, bentuk tertentu yang dibuat oleh penulis, karena hal ini baru. AL-MATURIDI meyakini al-Qur’an adalah kalam Allah an-nafsi. Al-Qur’an Qadim Azali, bukan makhluk. Nah, MU’TAZILAH-lah pihak yang meyakini bahwa al-Qur’an adalah kalam dan wahyu Allah, namun makhluk dan baru (muhdats).
Ya Ustadz Firanda, Asya’irah tidak menafikan sifat-sifat Allah. Lagi-lagi Antum berusaha mengidentikkan Asya’irah dengan Mu’tazilah. AL-ASY’ARI menetapkan sifat-sifat Allah dengan selalu menjaga kesucian Allah (tanzih). AL-MATURIDI menetapkan beberapa sifat, sebagai makna haqiqi tsubuti, yaitu delapan sifat: ‘Ilm, qudrah, iradah, sama’, bashar, kalam, takwin.
Nah, MU’TAZILAH-lah yang menafikan semua sifat. Merekalah yang meyakini Allah tidak memiliki sifat yang ada dalam Dzat-nya, namun hanya berupa sifat yang disematkan oleh orang.
Kesucian Allah (tanzih) tidak hanya menjadi keyakinan Asya’irah sebagai pengikut al-Asy’ari, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Dalam al-Luma’ – di antara kitab valid yang dinisbatkan pada beliau – kesucian Allah merupakan dasar Madzhab al-Asy’ari dalam Tauhid secara khusus, dan dalam masalah akidah secara umum, baik kesucian Allah dari tasybih, kesucian Allah dari tajsim, kesucian Allah dari dimensi, arah, dan tempat. Termasuk pula kesucian Allah dari kebaruan (huduts) dan sifat-sifatnya, seperti bergerak atau diam.
Kalau antum menganggap keyakinan ini sesat, maka tidak hanya Asya’irah yang antum sesatkan, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari.
Lalu berapa ribu ulama sejak abad ke-4 Hijriyah yang antum hukumi sesat, ya Ustadz?
KEDUA, ASYA’IRAH SESAT KARENA MELAKUKAN TAKWIL?
Antum mengatakan Asya’irah sesat karena menakwil sifat-sifat Allah. Padahal takwil dilakukan oleh para ulama salaf, baik dari kalangan sahabat, tabi’in, dan generasi setelahnya.
Telah maklum bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, al-Dhahhak, Qatadah, Sa’id bin Jubair telah mentakwil kata “al-saq” dengan “perkara berat” atau “syiddat al-amr” (lihat: al-Thabari, Vol 29, 38 dan al-Qurthubi, Vol. 18, 249). Mujahid mentakwil “wajh Allah” dengan “qiblat Allah” (lihat: al-Thabari, Vol. 1, 402). Sebagaimana Mujahid, Abu Ubaidah, dan al-Dhahhak mentakwil “Illa Wajhah” dengan “Illa Huwa” atau “Kecuali Dia” (lihat: al-Qurthubi, Vol. 13, 322, al-Thabari, Vol. 20, 82).
Ulama generasi berikutnya, Ibnu Jarir al-Thabari mentakwil “istiwa” dengan “ketinggian dan kekuasaan” atau “al-‘uluww wa al-sulthan” (lihat: Tafsir al-Thabari, Vol. 1, 192). Takwil senada diriwayatkan dari al-Hasan dan al-Tsauri (lihat: Mirqah al-Mafatih, Vol. 10, 137 dan Tafsir al-Iz bin Abdissalam, Vol. 1, 485-486). Imam Ahmad juga mentakwil “wa jaa-a Rabbuka” dengan “jaa-a tsawaabuhu” atau “telah datang pahala dari-Nya” (disebutkan oleh Ibnu Katsir, dari riwayat al-Baihaqi yang menyatakan, sanad ini ‘tidak ada debunya’, alias jelas. Lihat: al-Bidayah wa al-Nihayah, Vol. 10, 327). Takwil tersebut juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas (lihat: Tafsir al-Nasafi, Vol. 4, 378).
Rujukan hadits umat Islam, al-Imam al-Bukhari pun mentakwil kata “al-dhahk” – yang makna zhahirnya adalah tertawa – dengan “rahmat” (lihat: al-Baihaqi, al-Asma wa al-Shifat, hal. 470). Beliau juga mentakwil “illa Wajhah” dengan “Illa Mulkah” atau “kecuali Kerajaan-Nya” (lihat: Fath al-Bari, Vol. 8, 364).
Dus, seandainya takwil dikatakan sesat, maka tuduhan ini juga akan menyasar para sahabat, tabi’in, dan ulama-ulama kesohor umat ini.
Bukankah ini perkara yang sangat berat, Ya Ustadz?
Semoga Allah menjaga umat ini dari kesesatan dan kegegabahan untuk memvonis yang lain berada dalam kesesatan.
وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“… dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Al-Hasyr [59]: 10)
Wallahul-Muwaffiq ila Aqwamit-Thariq.
Malang, 16 Syawal 1438 H / 10 Juli 2017 M

Wednesday, 19 October 2016

MAKALAH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PAI PADA PAUD


IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
-         Aspek Ibadah -


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori & Praktik Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam
Dosen :
            Dr. H. Burhanuddin Abdullah, M.Ag
                                                           




DESSI A. MUKHYAR / NIM. 14 025 21308







PROGRAM PASCASARJANA                                                                                       INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI (IAIN)  BANJARMASIN                                                                                                        2016


A.    PENDAHULUAN
Belajar dan mengajar dalam istilah kontemporer sering disebut sebagai pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:23), kata pembelajaran berasal dari kata “ajar” yang mendapat imbuhan “pem” dan akhiran “an”. Pengertian dari kata “ajar” adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut. Jadi pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang belajar, sedangkan dalam istilah Psikologi, belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk mengubah perilaku yang tampak maupun tidak tampak. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Adapun Peserta didik yang dimaksud dalam paper ini adalah anak usia dini yakni anak dengan usia 0-6 tahun. Pembahasan akan difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dari aspek Ibadah pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) elompok usia 4-6 tahun.
Paper ini disusun berdasarkan analisis dari beberapa buku referensi, hasil observasi dan wawancara pada PAUD Fajar Harapan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan..

B.     LANDASAN TEORITIS
B.1 Tahap Perkembangan Pada Anak Usia 0 – 6 tahun
Pemberian stimulasi yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak akan menjadikan berbagai aspek perkembangan anak berkembang maksimal. Dengan demikian pemahaman para pendidik terhadap berbagai karakteristik perkembangan anak usia dini mutlak diperlukan guna memberikan perlakukan yang tepat pada anak didiknya.
Pada anak usia dini, ibadah bukanlah masa pembebanan atau pemberian kewajiban, tetapi merupakan masa persiapan latihan dan pembiasaan sehingga ketika memasuki usia baligh, pada saat mereka mendapatkan kewajiban dalam beribadah, segala jenis ibadah yang Allah wajibkan dapat mereka lakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Ibadah memiliki pengaruh yang luar biasa dalam diri anak, pada saat anak belajar melakukan ibadah, diharapkan akan ada dorongan, semangat untuk membiasakannya dalam keseharian. Jika anak tidak melakukan ibadah seperti biasa yang ia lakukan maka dia merasa ada suatu kekurangan yang terjadi dalam jiwa anak tersebut. Hal ini karena dilatarbelakangi oleh kebiasaan yang dilakukan.
1. Perkembangan fisik motorik Menurut Hurlock, Pada anak usia dini pertumbuhan vertikal fisik anak umumnya tumbuh lebih menonjol daripada pertumbuhan horizontal. Perkembangan motorik pada anak usia dini mencakup perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar diperlukan untuk keterampilan menggerakkan dan menyeimbangkan tubuh. Pada usia dini anak masih menyukai gerakan-gerakan sederhana seperti melompat, meloncat dan berlari. Sedangkan perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, melipat, merangkai, mengancingkan baju, menggunting dan sebagainya.
2. Perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Menurut Jean Piaget a. Sensori-motor (0-2 tahun). Pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi dengan lingkungan. Hasil pengalaman berinteraksi dengan lingkungan ini akan berguna untuk berpikir lebih lanjut. Pada akhir tahap ini anak sudah menunjukkan tingkah laku intelegen, sekalipun masih dalam batas aktivitas motorik sebagai reaksi terhadap stimulus sensori. b. Pra-operasional (2-7 tahun). Pada tahap ini anak mulai menunjukkan proses berpikir yang lebih jelas. Ia mulai mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Anak menunjukkan kemampuannya melakukan permainan simbolis. Misalnya ia pura-pura minum dari sebuah cangkir mainan yang kosong, menggerakkan balok kayu sambil menirukan bunyi mobil seakan balok itu adalah mobil. Dengan demikian anak sudah mneggunakan memorinya tentang mobil dan menggunakan balok untuk mengekspresikan pengetahuannya.
3 Perkembangan sosial-emosional Anak usia dini bersifat egosentris, keperluan dan keinginannya lebih penting daripada teman lainnya. Anak mulai menyadari adanya peraturan dan mulai mampu menerima beberapa peraturan dan kebiasaan. Anak mulai memahami penjelasan dan ikut berpartisipasi didalam beberapa argumen. Menurut Mansur (2011:58) ada beberapa aspek perkembangan sosialemosional yang perlu dikembangkan pada anak usia dini. Diantaranya adalah belajar bersosialisasi diri; mengekspresikan diri, bakat dan kemampuan; belajar mandiri dan berdiri sendiri; belajar bermasyarakat; belajar berpartisipasi dalam kelompok, bekerja sama, membagi giliran, dan bersedia menerima aturan dalam kelompok; dan mengembangkan daya kepemimpinan anak..
           
B.2 Pendekatan, Metode  & Strategi
B.2.1 Social Kognitif Theory (Albert Bandura)
            Psikolog Amerika Albert Bandura adalah arsitek utama teori belajar social versi kontemporer yang dianamakan teori belajar sosial kognitif.  Bandura yakin individu belajar dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain. Melalui belajar mengamati, secara kognitif menampilkan perilaku orang lain dan kemudian mengadopsi perilaku ini dalam diri sendiri. Bandura berpandangan bahwa manusia merupakan individu yang aktif, mampu berpikir dan mengatur dirinya sendiri sehingga ia tidak hanya dibentuk melalui lingkungan saja tetapi dapat mengontrol dan mengendalikan lingkungan tersebut. Kognisilah yang akan mengarahkan mengendalikan perilaku untuk menerima atau menolak pengaruh lingkungan. Bandura menekankan bahwa perilaku manusia dapat dilakukan melalui observational learning yaitu dengan mengamati tingkah laku orang lain dan individu belajar mengimitasi/menirukan tingkah laku orang lain yang menjadi model bagi dirinya.(dalam Santrock, 2002, hal.48).
Dalam Model Bandura diterapkan strategi ketika si anak rajin latihan atau melakukan suatu tindakan hingga kemudian memperoleh reward, perilakunya menghasilkan pemikiran positif tentang kemampuannya. Sebagai bagian dari usahanya untuk memperoleh reward, ia merencanakan dan mengembangkan sejumlah strategi untuk membuat pelajarannya lebih efisien.
Bandura mengemukakan ada empat komponen dalam proses observational learning, sebagai proses internal pembelajar, yaitu:
1.      Attention Proceses; suatu model tidak akan bisa ditiru bila tidak diadakan pengamatan; individu menaruh perhatian terhadap model yang akan ditiru dan mempersepsikan secara akurat aspek-aspek kegiatan yang relevan dari modelnya.
  1.  Retention Proceses; setelah memperhatikan disimpan dalam ingatan, dalam bentuk simbol-simbol (tidak hanya diperoleh melalui pengamatan visual, melainkan juga verbalisasi) yang suatu saat bisa ditirukan  meskipun model tidak ada lagi. Seseorang tidak akan banyak dipengaruhi oleh pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan dari model, jika ia tidak mampu mengingat kejadian-kejadian model tersebut. Dalam hal ini perlu pengulangan perbuatan agar memperkuat ingatannya dan bisa memperlihatkan tingkah laku hasil meniru dari model.
  2. Behavioral Production Proceses; proses produksi untuk mengubah konsepsi-konsepsi simbolik menjadi tindakan-tindakan yang sesuai.
  3. Motivasi (Motivational Processes); orang yang menirukan harus melihat tingkah laku itu sebagai tingkah laku yang terpuji dan bermotivasi untuk menirukannya.
                                                                                                                      
Modelling mampu mempengaruhi perilaku seseorang antara lain;
1.      Respon baru akan terbentuk dengan melihat model melakukan respon tersebut dan mendapat reinforcement.
2.      Model juga dapat memperlihatkan perilaku yang sebelumnya telah dipelajari observer sehingga membentuk keinginan pada diri observer untuk melakukan respon tersebut.
3.      Tingkat kualitas imitasi bergantung pada persepsi individu terhadap “siapa” yang menjadi model. Maksudnya, semakin piawai dan berwibawa seorang model, semakin tinggi pula kualitas imitasi perilaku individu yang bersangkutan.

B.3 Materi Pendidikan Sesuai Kurikulum
            Pendidikan Agama Islam meliputi tiga ajaran pokok yaitu Akidah,Ibadah dan Akhlak. Dalam paper ini fokus pada pembelajaran Ibadah. Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam setiap aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapatkan ridlo Allah. Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud dengan tugas hidup manusia. Dalam pengertian khusus ibadah adalah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullsh SAW berbentuk ritual ibadah yang bersifat kejiwaan maupun lahir. Ritual ibadah terangkum dalam rukun Islam yang terdiri dari lima pilar yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, haji dan umrah
            Dalam buku pedoman penyusunan kurikulum PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tentang pengembangan kurikulum PAUD kelompok usia 4-5 tahun dalam aspek Ibadah tingkat pencapaian perkembangan yang diharapkan adalah dapat meniru gerakan Ibadah dengan indikator;
1.      Melakukan gerakan berdo`a dengan tertib
2.      Melaksanakan gerakan Ibadah dengan bimbingan
3.      Mengenal gerakan ibadah seperti wudhu, sholat, ibadah haji, dsb.nya
4.      Mengenal kewajiban-kewajiban seperti sholat, puasa, zakat, dsb.nya

Sedangkan kelompok usia 5-6 tahun tingkat pencapaian perkembangannya adalah membiasakan diri beribadah dengan indikator:
1.      Berdo`a sebelum melaksanakan kegiatan
2.      Berdo`a sesudah selesai melaksanakan kegiatan
3.      Melaksanakan kegiatan Ibadah

C.    TEMUAN LAPANGAN                                                                           (Observasi & Wawancara pada hari Jum`at tanggal 14 Oktober 2016 Jam 07.30-10.00)
C.1 Profil Sekolah
            Nama PAUD              : FAJAR HARAPAN
            Program                       : Kelompok Bermain (KB)
            Alamat                                    : Desa Simpang Empat Kecamatan Kertak
  Hanyar Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
                        Tahun Berdiri              : 2009
            Pengelola                     : Tarbiah
            Jumlah Guru                : 4 orang
            Jumlah Murid              : 43 orang
            Luas bangunan            : 3 x 5

C.2 Materi Pendidikan yang diajarkan
C.3 Pendekatan, Metode & Strategi yang digunakan

C.2.1 Kegiatan Pembukaan
- Kedisiplinan
- Menghafal nama hari dan nama bulan masehi
- Menghafal Fatihah 4 dan ayat kursi dan do`a-do`a sehari-hari

-          Baris-Berbaris sebelum masuk kelas dengan metode perintah
-          Bernyanyi dan tepuk tangan
-          Menirukan
C.2.2 Kegiatan Inti
- Mengajari tata cara Wudhu

-          Praktek, Menitukan gerakan guru
C.2.3 Kegiatan Penutup
- Do`a Hamdalah

-          Menirukan/ mengikuti

C.4 Hasil Wawancara dengan Pengelola
Pertanyaan
Jawaban
Apakah pembelajaran hari ini sesuai Rencana (RPPH)
Tidak, kami mengalir saja yang penting jalan, anak-anak bisa wudhu,menghafal surat pendek, do`a sehari-hari, sholat.
Lalu RPPH untuk apa?
Hanya untuk persyaratan dari dinas
Guru yang  mengajar lulusan apa?
Bimbingan Konseling dan yang satunya jurusan KIMIA
Apa ruangan belajar hanya 1?
Ya, digabung kelompok A dan B
Lalu bagaimana belajarnya?
Materi sama dan kelas A pulang 30 menit lebih awal dari kelompok B

C.5  Hasil Wawancara dengan Wali Murid
Pertanyaan
Jawaban
Apa harapan ibu-ibu menyekolahkan anak  di PAUD ini dalam konteks ibadah?
Bisa wudhu, shalat, mengaji (selesai Iqra 6), hafal do`a-do`a harian.
Menurut ibu perkembangan apa yang sudah anak ibu peroleh setelah belajar di sekolah ini
Sudah bisa wudhu meski belum tahu do`anya, shalat tapi belum tahu rakaatnya, kenal huruf Al Qur`an
Ada masalah yang ingin ibu utarakan tentang perkembangan anak?
Sulit disuruh belajar, bermain terus



D.    ANALISIS TEORI & PRAKTIK

No.
Deskripsi Data
Analisa
1
Dokumentasi: dokumen yang dimiliki guru untuk pembelajaran ada 2 yaitu ; a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
b. Buku Erlangga Kids

1.     Dengan mengacu pada peratutan menteri pendidikan dan kebudayaan  tentang pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini tentang adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian, senyatanya RPPH yang tersedia tidak digunakan oleh guru PAUD yang dimaksud oleh peraturan tersebut.
2
Obeservasi & Wawancara :
a.      langkah-langkah yang dilakukan guru selama pembelajaran, yaitu dari memasuki kelas hingga keluar kelas;
b.     alasan guru melakukan pembelajaran seperti yang diceritakan.
A.    Langkah Pembelajaran
1.      Guru Mengajak Berbaris dan bernyayi
2.      Masuk kelas berdo`a kemudian bernyanyi
3.      Tema yang disajikan juga tidak sesuai dengan kontrak pembelajaran dengan alasan tergantung MOOD atau selera keinginan guru dan situasi kelas.
B.     Alasan
Yang penting ada belajar dalam kelas dengan tetap merujuk pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang ada pada kurikulum.


AKTIFITAS GURU SELAMA PEMBELAJARAN
Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran dalam situasi di kelas. Observasi dilaporkan dalam laporan observasi yang mencatat kejadian yang berlangsung di dalam kelas, menit demi menit. Langkah-langkah yang dilakukan guru selama proses pembelajaran, yaitu dari memasuki kelas hingga keluar kelas (lihat tabel).

No.
Jam
Aktifitas/Keadaan Kelas
Analisis
1
08.00
1.   Murid di dalam kelas silih berganti mereka keluar masuk kelas.
2.   Murid menaruh tas melewati atau naik meja belajar.
1.   Jam ini seharusnya pembelajaran sudah dimulai, namun guru belum masuk kelas dan siap untuk mengajar, karena msih sibuk menerima buku tabungan dari murid-murid.
2.   Kondisi kelas masih belum sesuai standar dengan ruang sekitar 3 x 5 m, harus ditempati dengan jumlah murid 43 orang.

2
08.10
Berbaris di depan kelas, ada 3 orang di dalam kelas dan ada yang menangis
3 orang anak ini dibiarkan saja dengan alasan karena tidak mau ikut berbaris.
3
08.20
Salam, bernyanyi nama hari, bulan masehi
Moment ini nampaknya bertujuan untuk memberi semangat sebelum belajar, namun sayang sebagai Muslim mengapa nama-nama bulan hijriah tidak dinyanyikan juga? Sementara issu international arab saudi telah resmi menghapus bulan hijriah dalam  kalender Arab. Namun demikian 20 menit jam pelajaran berkurang, nilai kedisiplinan masih kurang.
4
08.30
Masuk ke dalam  kelas , kembali beberapa murid duduk menuju kursinya melewati meja
Formasi kursi seperti U namun bagian tengah penuh dengan meja, tidak ada ruang kosong untuk menuju banyak kursi kecuali yang dibagian paling samping
5
08.35
Guru memasuki kelas mengucapkan salam dan berdiri ditengah kelas menanti jawaban salam dari siswa, dilanjutkan dengan salam dari siswa.
Tidak semua murid siap belajar karena hanya sebagaian yang menjawab salam.  Idealnya Guru mengulang  salam yang pertama.
6
08.40
Bersama-sama membaca fatihah 4 dan ayat kursi, kemudian menanyakan siapa yang absen atau tidak hadir, anak-anak menyebut nama-nama teman mereka dan menghitung berapa orang yang tidak hadir.
Kegiatan ini hanyalah kegiatan rutin yang dilakukan berulang, sehingga belum ada tambahan materi.
7
09.00- 09.30
Istirahat

8
09.30-10.00
Praktek wudhu bergantian.
Jelas tidak semua anak dapat giliran karena waktu yang tidak cukup, jika dengan metode manual, Anak yang cenderung pasif tidak terfasilitasi, disarankan dengan strategy Zone of Proximal Development (ZPD)
9
10.00
Doa penutup dan hamdalah
Tidak ada kesan terakhir untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

PENILAIAN KOMPETENSI GURU
Untuk melengkapi penilaian terhadap terhadap kompetensi guru maka dikembangkan instrument penilaian (35 item) seperti dalam tabel 2 yang meliputi 5 aspek penilaian yaitu aspek a) Persiapan, b) Penyajian Pembelajaran, c) Teknik pembelajaran, d) performance/karakteristik guru, e) Interaksi selama proses pembelajaran
Petunjuk:                                                              
Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktifitas guru dalam pemebelajaran. Adapun criteria skor adalah 0 = tidak sesuai/tidak tampak; 1 = kurang baik; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik. Sedangkan kolom keterangan adalah untuk penilaian deskriptif yang dibutuhkan jika ada.


No.
Aspek Penilaian
Skor
Keterangan
A
PERSIAPAN


1
Dokumen pembelajaran
0 1 2 3 4
Hanya ada kontrak pembelajaran.
2
Kejelasan Tujuan Pembelajaran
0 1 2 3 4

3
Materi terkait dengan materi sebelumnya, pengetahuan sebelumnya menjadi dasar pengetahuan selanjutnya
0 1 2 3 4

4
Persiapan media pembelajaran
0 1 2 3 4
Tempat wudhu 1 buah
5
Setting kelas
0 1 2 3 4
Penuh
6
Mempersiapkan siswa secara fisik dan mental
0 1 2 3 4
Guru meminta mengulang salam ketika masih ada siswa yang kurang siap dan bersemangat mengucapkan salam pembuka.
B
PENYAJIAN MATERI


1
Kesesuaian materi dengan dokumen pembelajaran
0 1 2 3 4
Guru tidak mengikuti rencana pembelajaran, materi dipilih berdasar mood meski tetap mengacu pada beberapa tema yang ada dalam dokumen.
2
Keterampilan membuka kelas
0 1 2 3 4
Tidak Mengundang perhatian siswa
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran
0 1 2 3 4

4
Variasi Metode
0 1 2 3 4

5
Sistematika penyajian/alur pengetahuan
0 1 2 3 4

6
Memotivasi siswa untuk aktif
0 1 2 3 4
Dengan melontarkan beberapa kalimat Tanya untuk dijawab bersama.
7
Penggunaan media
0 1 2 3 4
Hanya 1 tempat wudhu
8
Organisasi kelas
0 1 2 3 4
Masih ada siswa yang pasif dan super aktif
9
Penguasaan Materi
0 1 2 3 4
Mengajar hampir tanpa dibantu teks, namun dalam melafalkan surah kuramh fasih.
10
Guru menjelaskan materi dengan teknik tertentu
0 1 2 3 4

11
Petunjuk-petunjuk pembelajaran jelas sehingga mudah difahami
0 1 2 3 4

12
Kesesuaian kedalaman dan keluasan materi dengan tingkat perkembangan,kemampuan dan kebutuhan siswa
0 1 2 3 4

13
Kesempatan untuk bertanya
0 1 2 3 4
kurang kesempatan yang diberikan, guru sibuk mengurus murid-murid yang usil atau bertengkar.
14
Jika siswa bertanya, maka guru menjawab dengan jelas dan memuaskan
0 1 2 3 4

15
Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran setiap akhir sesi/kegiatan tertentu.
0 1 2 3 4

10
Keterampilan menutup kelas
0 1 2 3 4
Menit-menit terakhir tidak ada menyimpulkan materi, tidak membuka kesempatan untuk bertanya dan menanyakan kembali pada siswa isi materi.
11
Metode evaluasi
0 1 2 3 4

C
TEKNIK PEMBELAJARAN


1
Dinamika gerak guru
0 1 2 3 4
Tidak bisa Berpindah-pindah
2
Perhatian guru terhadap gerak-gerik siswa
0 1 2 3 4
Menemukan siswa yang ada kegiatan lain dan ada yang usil
3
Mengenali karakter siswa
0 1 2 3 4
Mengetahui siswa yang senag menghafal, menulis, membaca dan siswa yang pasif
4
Reinforcement positif
0 1 2 3 4

5
Ilustrasi dan contoh dibuat jelas tidak membingungkan
0 1 2 3 4
Praktek wudhu langsung
D
KARAKTERISTIK/PERFORMANCE GURU


1
Bersikap terbuka dan tidak menganggap negative apabila siswa melakukan kesalahan
0 1 2 3 4

2
Tidak memberi stigma negative pada siswa
0 1 2 3 4

3
emosi stabil
0 1 2 3 4
Nampak pada speed  volume suara yang cukup tinggi secara tetap
4
Sabar dalam memancing respon siswa
0 1 2 3 4

5
Tegas dalam sikap
0 1 2 3 4

6
Jelas dalam penggunaan bahasa
0 1 2 3 4

7
Penampilan menarik termasuk gesture atau body language
0 1 2 3 4

8
Kesiapan Mental
0 1 2 3 4

9
Penggunaan Bahasa Asing (Arab/Inggris)
0 1 2 3 4

E
INTERAKSI SELAMA PEMBELAJARAN


1
Memancing siswa berdiskusi antar siswa satu sama lain
0 1 2 3 4

2
Iklim yang sehat dan mendukung siswa bebas dan terbuka untuk berpendapat tanpa takut dilecehkan/ditertawakan/dianggap bodoh
0 1 2 3 4

3
Sikap guru yang tidak memihak pada satu kelompok (adil)
0 1 2 3 4

4
Interaksi guru dengan media pembelajaran
0 1 2 3 4


           
Perbandingan Teori dengan Praktik
Dalam praktek di lapangan merujuk pada kurikulum K-13 tidak ada ditemukan pembelajaran bagaimana thaharah dalam masa toilet Training (masa Phallic dari Freud), namun langsung pada materi wudhu`. Dalam praktek wudhu memang secara praktek, namun jika ditambah dengan media gambar pembelajaran akan lebih kaya. Bergabungnya kelompok A dan kelompok B dalam pembelajaran memang membuat kelompok B terjadi pengulangan materi akan tetapi kondisi ini harusnya dapat dimanfaatkan dengan menerapkan teknik ZPD, teman yang sudah bisa mengajari yang belum bisa.
Melatih berwudhu dengan langsung praktek mencontohkan di hadapan mereka, seperti dicontohkan juga oleh Sayyidina `Ali ibn Abi Thalib saat mengajarkan pada Husain ibnu `Ali ibnu Abi Thalib ra. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa`i)[1]
Diriwayatkan dari `Abdullah ibnu `Umar ibnu Khattab ra., ia berkata “Rasululah Shallallaahu`alayhi wa sallam bersabda: `jika anak-anak sudah bisa berbicara, maka hendaklah kita mengajarinya Laailaahaillallaah, dan jika ia sudah tumbuh giginya, maka hendaklah kita memerintahkannya untuk shalat` (HR. Ibnu As-Sunni)
Diriwayatkan olehal Hakim dan Abu Dawud dari `Abdullah ibnu `Amr ibnu Al`Ash ra., dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat saat mereka mencapai usia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya saat berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka” (HR. Abu Dawud)[2]
Hikmah di balik instruksi ini adalah agar anak-anak belajar shalat sejak masa pertumbuhan dan terbiasa menunaikan dan menjalankannya sejak dini sehingga terdidik dalam suasana ketaatan kepada Allah.

Metode Taktil (sentuhan)
Nabi Shallallaahu`alayhiwassalam membariskan anak-anak dalam shaf paling belakang dan memerintahkan kepada mereka untuk meluruskan shafnya sembari mengusap pundak. Ibnu Mas`ud ra. Berkata: “Dahulu Rasulullah Saw. Mengusap pundak kami sebelum shalatnya dan bersabda: Luruskanlah shaf kalian dan janganlah kalian tidak merapikannya, karena nanti hati kalianpun akan bertentangan” (HR. Muslim 654)[3]:
Nabi Saw. Pun membawa mereka pergi shalat serta mengusapi pipi mereka karena sayang dan kagum kepada mereka. Jabir bin Samurah ra. Telah berkata:” Aku Shalat Dzuhur bersama dengan Rasulullah Saw. , kemudian beliau keluar menuju ketempat keluarganya dan akupun ikut keluar. Selanjutnya, beliau disambut oleh anak-anak, maka beliau saw. Mengusapi pipi mereka seorang demi seorang hingga sampailah pada giliranku. Beliau mengusap pipiku dan ternyata kurasakan tangan beliau begitu sejuk dan harum baunya seakan-akan tangan beliau baru dikeluarkan dari kantong yang berisikan minyak parfum” (Muslim, Kitaabul Fadha-il 4297)
Metode usapan yang dilakukan oleh Rasul Shallallahu`alayhiwasallam ini dalam bahasa ilmu psikologi di sebut teknik sentuhan atau teknik taktil. Hal ini tidak ada dalam temuan lapangan. Interaksi fisik berupa sentuhan memiliki efek besar dalam psikis anak dengan membuat anak merasa nyaman dan aman dalam belajar.
E.     PENUTUP
Dalam implementasinya pada lembaga PAUD Fajar Harapan tidak merujuk pada RPPH, namun demikian tetap mengupayakan agar tujuan pembelajaran dalam kurikulum secara umum dapat tercapai. Bagaimana guru dapat mengacu pada teori-teori pendidikan sementara bakcground pendidikan bukan dari pendidikan guru paud namun dari jurusan kimia dan bimbingan konseling. Apalagi ditambah dengan status guru yang tidak tetap dan honor yang berkisar 200-300 ribu per bulan, mendorong sering bergantinya guru. Kalaupun sudah diberi pelatihan dan baru mulai terampil kemudian gurunya berhenti atau pindah. Hanya ada 1 guru tetap yaitu pengelolanya sendiri. Menariknya dari hasil wawancara dengan wali murid, mayoritas yang terlihat bahwa merasa puas dengan pencapaian yang diperoleh anak.

Referensi

Anisa, Siti Maryanti. Pelaksanaan Pembelajaran Nilai Agama Islam Pada Anak Usia 5–6 Tahun Di Bustanul Athfal (Ba) Dan Raudhatul Athfal (Ra) Di Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Skripsi  Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang 2015. http://lib.unnes.ac.id. Diakses tanggal 21 September 2016
Elliot,Stephen N., et.al. Educational Psychology –effective teaching effective learning-.Brown & Benchmark publishers.
Syah, Muhibbin, M.Ed. Psikologi Belajar. PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005.
Jamaal `Abdurrahman. Athfaalul Muslimimn, Kaifa Rabbaahumun Nabiyul Amiin. Terjemahan. Irsyad Baitussalam, Bandung, 2000.
Kamrani Buseri, Prof. Dr. H.,MA. Dasar, Asas dan Prinsip Pendidikan Islam. Aswaja, Yogyakarta, 2014.
Nashori, Fuad. 2005. Potensi-Potensi Manusia -Seri Psikologi Islami-. Cet.II,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mujib, Abdul. 2005. Pengembangan Psikologi Islam Melalui Pendekatan Studi Islam. Jurnal Psikologi Islami, Volume 1, Nomor 1, Juni. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UII.
Santrock, John W. 2005. Psychology.New York: McGraw Hill Companies, Inc.
-------,2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, edisi 5, Jilid II, Jakarta: Erlangga.
Shihab, M. Quraish. 2008. Tafsir Al-Mishbah : pesan, kesan dan Keserasian Al-Qur`an, Cet. IX , Jakarta : Lentera Hati.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar, Ed. Revisi, cet., 4, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
                                                                       








Lampiran
Observasi dalam kelas
Mana Rencana Pembelajaran Hari ini?
Wawancara Parenting dengan Wali Murid





[1] Hal 57-59
[2] Musthafa Abul Mu`athi. Mengajari Anak Shalat Teori dan Praktek. Bandung; IBS 2006 hal.50-51
[3] Jamaal `Abdur Rahman. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasululullah Shallallaahu`alayhiwasallam. Bandung IBS, 2005. Hal 163-164