Indahnya Shalat Tahajjud |
A. Pengertian Shalat Tahajjud
Shalat Tahajud adalah
shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya
sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya
sebentar.
Salat tahajjud termasuk shalat
sunnat mu’akad (salat yang sangat dianjurkan) dikerjakan
sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Dikerjakan setiap
dua rakaat.[1]
Salat tahajjud adalah salat sunnat
yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud
termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat
tahajjud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.[2]
Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan
sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau
mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud )
adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan
denganAllah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan
kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat
Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .
Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )[3]
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )[3]
B.
Waktu
Tahajjud
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ?
Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan
sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian,
ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah
(dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya
kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan
sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )[4]
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )[4]
Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada
malam hari. Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga
akhir malam.[5]
C.
Jumlah
Rakaat Shalat Tahajjud
Salat tahajjud termasuk shalat
sunnat mu’akad (salat yang sangat dianjurkan) dikerjakan
sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Dikerjakan setiap
dua rakaat.[6]
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi
jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita
kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2
( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah
setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh
Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat
Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai
berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir. [7]
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir. [7]
D. Surat Yang Dibaca
Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada
raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286.
Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali
Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh
membaca surat yang lain yang sudah dihafal.
E.
Keuatamaan
Shalat Tahajjud
Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi
seorang muslim,
sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari,
menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya
kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. [2]
Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimana
bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan
dan kesenangan di dunia
dan akhirat,
antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya
keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap
perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan
perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari
kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya,
dimudahkan hisabnya, berjalan di atas shirat bagaikan kilat.
Ketika menerangkan salat tahajjud, Nabi Muhammad
SAW bersabda, Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat,
sunah para nabi,
cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk
(melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal,
keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di
antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi
(pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk
di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika
di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya),
mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya,
penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah
SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci
surga..[8]
Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)
Bersabda Nabi SAW :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut,
Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud
dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu
:
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.[9]
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.[9]
Shalat khususnya
tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di
hadapan Sang Pencipta Alam ini, melainkan juga melainkan juga meningkatkan
kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.
Semua apa yang telah
dijelaskan didalam al quran untuk kita jalankan dalam kehidupan sehari – hari
yang mana pada saat ini kita anggap sebagai tanggung jawab, atau kewajiban ,
memiliki pengaruh positif terutama buat hidup kita sendiri.
Kepatuhan-kepatuhan
kita terhadap ritual keagamaan seperti shalat serta bentuk ritual lainnya
memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.
Serta gangguan dari
penyakit baik yang menyerang diri kita secara langsung maupun tidak langsung.
terdapat seribu satu hikmah didalam setiap apa yang telah disyariatkan untuk
dilaksanakan.
Diantara manfaat dan
atau keistimewaan shalat tahajud adalah Salat tahajjud merupakan kehormatan
bagi seorang muslim, sebab :
·
Mendatangkan kesehatan,
·
Menghapus dosa-dosa
yang dilakukan siang hari,
·
Menghindarkannya dari
kesepian dialam kubur,
·
Mengharumkan bau tubuh,
·
Menjaminkan baginya
kebutuhan hidup,
·
Dan juga menjadi hiasan
surga,
·
Selain itu, salat
tahajjud dapat memberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia
dan akhirat,
Manfaat dari shalat
tahajjud yang lainnya adalah wajah orang yang sering melakukan shalat tahajjud
akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dari segala macam
marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain.
Akan mendapatkan
perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dimudahkan
hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
Allah Subhanahu
Wata’ala Berfirman :
“Dan pada sebagian
malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji” (Q.S. Al Israa’ :
79 )
Ada kata kunci yang
menarik untuk dicermati dalam Firman Allah Subhanahu wata’ala yang berupa
perintah di atas, yang mana kata itu memiliki hubungan sebab akibat yang sangat
jelas yakni bersembahyang tahajjud dan tempat terpuji.
Tempat yang terpuji
adalah akibat atau konsekuensi dari sebuah sebab yaitu sembahyang tahajjud.
Oleh karena itu bagi
mereka yang mendambakan tempat yang terpuji, tempat yang mulia baik di sisi
Allaah ataupun di mata manusia maka satu kunci rahasianya.
Ketika menerangkan
salat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda,
·
Salat tahajjud adalah
sarana (meraih) keridhaan Tuhan,
·
Kecintaan para
malaikat,
·
Sunah para nabi,
·
Cahaya pengetahuan,
·
Pokok keimanan,
·
Istirahat untuk tubuh,
·
Kebencian para setan,
·
Senjata untuk (melawan)
musuh,
·
(sarana) terkabulnya
doa,
·
(sarana) diterimanya
amal,
·
Keberkatan bagi rezeki,
·
Pemberi syafaat di
antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut,
·
Cahaya di kuburan
(pelaksananya),
·
Ranjang dari bawah sisi
(pelaksananya),
·
Menjadi jawaban bagi
Munkar dan Nakir,
·
Teman dan penjenguk di
kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat,
·
Ketika di hari kiamat
salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya),
·
Mahkota di kepalanya,
·
Busana bagi tubuhnya,
·
Cahaya yang menyebar
didepannya,
·
Penghalang di antaranya
dan neraka,
·
Hujah (dalil) bagi
mukmin dihadapan Allah SWT,
·
Pemberat bagi
timbangan,
·
Izin untuk melewati
Shirath al-Mustaqim,
·
Kunci surga…
Hadits terkait salat
tahajjud:
“Perintah Allah
turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu
berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan Kukabul
kan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang
mengharap/ memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu
Shubuh.“ (Al Hadits)[10]
F. Kisah Tentang Orang yang rutin Melaksanakan
Tahajjud
Pak Sumarno, itulah namanya. Beliau yang asli
Purwodadi / Blora (saya tepatnya lupa), ini bekerja di Indonesia Power UBP
Mrica. Pertengahan Februari lalu saya bertemu Pak Marno ketika kondisi
kesehatan beliau drop. Setelah menempuh perjalanan darat bermobil dari
Banjarnegara ke Jakarta pada ahad sore hingga senin pagi, lalu dilanjutkan
senin sore ke Pekalongan dari jakarta. Untuk ukuran orang yang berusia 50 thn
lebih mungkin sudah cukup melelahkan ditambah kondisi kesehatan yang tidak fit.
Itu kondisi pada tengah februari silam.
Awal april ini, saya bertemu lagi dengan beliau
di Mrica Banjarnegara. Ternyata kondisinya sudah berubah drastis dan
“manglingi”. Pasalnya, Pak Marno yang dulunya sayu, bahkan terlihat pucat dan
“kuru”, saat ini sudah berbeda jauh. Badan berisi, wajah tampak segar, dan
berseri. Bahkan kata Pak Hendry yang sudah mengenal beliau cukup lama,
dikatakan lebih muda 10 tahun
Setelah saya tanya rahasianya, ternyata selama
satu setengah bulan terakhir, Pak SUmarno yang divonis menderita gastritis,
diabetes, dan kolesterol ini menjalani ritual yang disebut dalam al-quran yang
dapat menaikkan seseorang ke maqaaman mahmuuda, tempat yang terpuji. Setiap
hari, beliau tidur maksimal jam 9 malam, dan jam 02.30 sudah bangun,
dilanjutkan dengan tahajjud 8 rekaat dan witir 3 rekaat. Dan tetap melek
terjaga sampai sholat shubuh bahkan diteruskan hingga matahari menampakkan diri
di cakrawala. Ini dilakukan tanpa putus seharipun.
Ini baru satu contoh imbas positif dari tahajjud.
Saya sih pingin banget bisa rutin, tetapi memang berat bangun di pagi buta,
terlebih bila tidurnya terlalu larut. (SON)
[1] http://saputra51.wordpress.com/2011/11/16/manfaat-dan-keutamaan-shalat-tahajjud/
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tahajud
[3] http://tahajudcallmq.wordpress.com/2007/08/20/%E2%80%9C-keutamaan-shalat-tahajud-%E2%80%9D/
[4] http://tahajudcallmq.wordpress.com/2007/08/20/%E2%80%9C-keutamaan-shalat-tahajud-%E2%80%9D/
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tahajud
[6] http://saputra51.wordpress.com/2011/11/16/manfaat-dan-keutamaan-shalat-tahajjud/
[7] http://tahajudcallmq.wordpress.com/2007/08/20/%E2%80%9C-keutamaan-shalat-tahajud-%E2%80%9D/
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tahajud
[9] http://tahajudcallmq.wordpress.com/2007/08/20/%E2%80%9C-keutamaan-shalat-tahajud-%E2%80%9D/
[10] http://saputra51.wordpress.com/2011/11/16/manfaat-dan-keutamaan-shalat-tahajjud/
0 komentar:
Post a Comment