Fenomena hadits-hadits Ramadhan menarik untuk kita cermati &
ditelaah, sebagai contoh hadits yang selalu menjadi menu masyarakat di awal
Ramadhan.
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ
جَسَدَهُ عَلَى الِّنيْرَانِ.
“Barangsiapa senang dengan masuknya bulan
Ramadhan, maka Allah Ta’ala mengharamkan jasadnya bagi neraka”
Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA, dalam bukunya yang bertajuk Hadits-Hadits
Lemah dan Palsu Dalam Kitab Durratun Nasihin (Keutamaan Bulan Rajab, Sya’ban
dan Ramadhan) dari Desertasi Doktor pada Universitas Kebangsaan
Malaysia (UKM) menjelaskan mengenai status hadits ini.
Takhrij Hadits: Hadits
ini belum dapat ditemukan perawinya di semua kitab yang telah dijadikan rujukan
tesis ini. Al-Khubawi secara zhahirnya tidak menyebutkan sumbernya.
(Al-Khubawi, Durrat an-Nasihin, hlm. 7).
Melihat lafaz dan kandungan hadits ini, ia mempunyai ciri-ciri hadits palsu, yaitu
satu amalan kecil yang menjadikan pahala yang begitu besar.
Alasan kedua adalah hadits ini tidak dijumpai dalam kitab-kitab
hadits yang mu’tabar, termasuk dalam kitab-kitab yang mengandung
hadits-hadits dha’if, maka hadits ini dapat digolongkan sebagaimana yang
dikenali dalam istilah ilmu hadits dengan la yu’raf lahu ashlun atau la
ashla lahu (tidak diketahui sumber asalnya), ini akan menyebabkan hadits
itu dihukumi palsu. Oleh karena itu, hadits ini adalah palsu karena sebab di
atas. (Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA, 2007 : 74-75)
0 komentar:
Post a Comment