Thursday 26 September 2013

Contoh Hadits Palsu


Fenomena hadits-hadits Ramadhan menarik untuk kita cermati & ditelaah, sebagai contoh hadits yang selalu menjadi menu masyarakat di awal Ramadhan.
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى الِّنيْرَانِ.
“Barangsiapa senang dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah Ta’ala mengharamkan jasadnya bagi neraka”
Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA, dalam bukunya yang bertajuk Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Dalam Kitab Durratun Nasihin (Keutamaan Bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan) dari Desertasi Doktor pada Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) menjelaskan mengenai status hadits ini.
Takhrij Hadits: Hadits ini belum dapat ditemukan perawinya di semua kitab yang telah dijadikan rujukan tesis ini. Al-Khubawi secara zhahirnya tidak menyebutkan sumbernya. (Al-Khubawi, Durrat an-Nasihin, hlm. 7).
Hukum Hadits: Maudhu’ / Palsu.
Melihat lafaz dan kandungan hadits ini,  ia mempunyai ciri-ciri hadits palsu, yaitu satu amalan kecil yang menjadikan pahala yang begitu besar.
Alasan kedua adalah hadits ini tidak dijumpai dalam kitab-kitab hadits yang mu’tabar, termasuk dalam kitab-kitab yang mengandung hadits-hadits dha’if, maka hadits ini dapat digolongkan sebagaimana yang dikenali dalam istilah ilmu hadits dengan la yu’raf lahu ashlun atau la ashla lahu (tidak diketahui sumber asalnya), ini akan menyebabkan hadits itu dihukumi palsu. Oleh karena itu, hadits ini adalah palsu karena sebab di atas. (Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA, 2007 : 74-75)

0 komentar:

Post a Comment