Tuesday 10 May 2016

BOSAN HIDUP, NIKMATILAH HARI INI

Suatu hari, Seorang pegawai yang hari-harinya beraktifitas di kantor berangkat pagi, pulang malam. demikian aktifitas itu selama bertahun-tahun, sehingga aktifitas-aktifitas tersebut menjadi seperti rutinitas sehari-hari yang membosankan. Ia bosan dengan jalan kehidupan seperti ini. Ia pun datang kepada orang bijak, mengeluhkan apa yang dialaminya.

"Tuan, kenapa saya merasa hidup ini seperti rutinitas saja, sangat membosankan, saya sudah bosan hidup seperti ini. Rasanya sudah ingin mati saja"

Orang bijakpun menjawab : "JIka demikian, anggaplah hari ini sebagai hari terakhirmu, nikmatilah hidup pada hari ini karena ini adalah hari terakhirmu. beribdahlah dengan baik dan benar, seakan ini hari terakhirmu, sebelum berangkat bekerja, cium dan kecuplah istrimu dengan kasih sayang seakan-akan itu adalah ciuman terakhirmu. kerjakanlah tugas-tugasmu dengan baik hari ini, karena ini hari terakhirmu bekerja agar ketika anda tiada, orang mengenangmu, pandanglah alam sekitar, jalan, dan keindahan kota dengan kebahagiaan, karena ini adalah hari terakhirmu, agar sebelum engkau meninggalkan dunia, engkau pernah merasakan bahagianya bersama alam. bersenda guaraulah dan bercanda rialah dengan keluargamu, seakan ini adalah hari terkhirmu bercanda dengan mereka. Maafkanlah semua orang yang pernah menyakitimu, agar kepergianmu tanpa membawa beban apapun. jangan anda mencemaskan tentang masa depanmu, karena hari ini adalah hari terakhirmu, begitu juga jangan anda sesali yang telah berlalu, karena hari ini adalah hari terakhirmu. Nikmati dan rasakanlah hidup akhirmu ini, karena hari ini adalah hari terakhirmu. sekali lagi, rasakan dan bayangkan, bahwa hari ini adalah hari terakhirmu".

Setelah mendengar nasehat dari orang bijak tadi, ia pulang dan berjanji akan melaksanakan semua nasehat tersebut dalam hari-harinya.
Ia mulai membyangkan dan merasakan bahwa hari ini adalah hari terakhirnya. Ibadahnya pun sungguh-sungguh dan tulus, Sebelum berangkat kerja, ia mencium istrinya dengan penuh kasih sayang, diperjalanan ia nikmati pemandangan dengan penuh rasa bahagia dan ceria, perkejaan hari ini dia kerjakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional, ia sapa teman-temannya dengan penuh rasa suka, di rumah ia bergaul dengan istri dan anak-anaknya dengan ceria dan canda tawa.
Ia rasakan bahwa hari ini adalah hari terakhirnya, ia ingin menikmati hari terakhirnya ini dengan sebagia mungkin. demikian hari-harinya ia lalui, seakan-akan hari itu adalah hari terakhirnya. sampai akhirnya ia ingin hidup lebih lagi, hilanglah rasa bosan hidup.

***
Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Hari esok. Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.

Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri



Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!!!!

0 komentar:

Post a Comment