Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, 9 February 2019

Materi Bahasa Arab MI

1.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 1 Semester 1
2.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 1 Semester 2
3.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 2 Semester 1
4.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 2 Semester 2
5.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 3 Semester 1
6.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 3 Semester 2
7.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 4 Semester 1
8.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 4 Semester 2
9.    Materi Bahasa Arab MI Kelas 5 Semester 1
10. Materi Bahasa Arab MI Kelas 5 Semester 2
11. Materi Bahasa Arab MI Kelas 6 Semester 1
12. Materi Bahasa Arab MI Kelas 6 Semester 2


Buku Rujukan

1.       Abdul Mu’in. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Telaah terhadap Fonetik dan Morfologi). Jakarta: Pustaka Al-Husna, 2004.
2.       Al-Bashir, Ahmad Abdullah. Mudzakkirah Ta’li>m al-Kala>m. Jakarta: LIPIA, t.t.
3.       Al-Dihan, Abd al-Rahma>n Abd al-Lathi>f, dan Mamduh Nur al-Di>n. Mudzakkirah fi Tadri>s al-Kita>bah. Jakarta: LIPIA, t.t.
4.       Al-Hasyimi, Abid Taufiq. Al-Muwajih  Al-Amali Limudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyyah. Yordania: Da>r al-Fala>h, 1998.
5.       Al-Naqoh, Mahmud Kamil. Ta’li>m al-Lughoh al-’Arobiyah li al-Na>thiqi>na bi Lughat Ukhro>. Makkah: Jami’ah Umm al-Qura, 1985.
6.       Al-Raji, Abduh. Usus Ta’allum al-Lughah wa Ta’allim. Beirut: Da>r an-Nahdhah, 1994.
7.       Al-Sa’i>d, ’Aisyah Musa. Asa>lib wa Maba>di’ fi Tadri>s al-Lughoh. Riyadh: Mata>bi’ Ja>mi’ah al-Malik al-Sa’ud, 1997.
8.       Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
9.       Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2003.
10.   Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
11.   Badry, Kamal Ibrahim, dan Mamduh Nur al-Di>n. Mudzakiroh Asa>s Ta’li>m al-Lughoh al-’Arobiyah. Jakarta: LIPIA, 1407.
12.   Bahjat, Mujahid Mustafa. Al-Ru>h al-Isla>miyah fi Ta’li>m al-’Arobiyah li Ghairi an-Na>thiqina biha, al-Sajl al-Ilmi> li al-Nadwah al-Isla>miyah al-‘U>la> li Ta’li>m al-’Arobiyah li Ghair al-Na>thiqin Biha. Riyadh: Mata>bi’ Ja>mi’ah al-Malik al-Sa’ud, 1980.
13.   Dahlan, Juawairiyah. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Surabaya: Al-Ikhlas, 1992.
14.   Effendi, Fuad. Metodologi  Pengajaran  Bahasa  Arab. Malang: Misykat, 2003.
15.   Fachrurrozi, Aziz, dan Erta Mahyudin. Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2012.
16.   ———. Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Lembaga Bahasa Yassarna YBMG, 2011.
17.   Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
18.   Ibrahim, Abdul ’Alim. al-Muwajjah al-Fanni> li Mudarrisi al-Lughah al-’Arabiyah. Da>r al-Ma’arif, 1968.
19.   Izzan, Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora, 2004.
20.   Radliyah. Metodologi  dan   Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Grup, 2005.
21.   Rosyidi, Abdul Wahab. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press, 2009.
22.   Rosyidi, Abdul Wahab, dan Mamlu’atul Ni’mah. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press, 2012.
23.   Suja’i. Inovasi Pembelajaran bahasa Arab: Strategi dan Metode Pengembangan Kompetensi. Semarang: Walisongo Press, 2008.
24.   Taufik. Pembelajaran Bahasa Arab MI. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016.
25.   Wassid, Iskandar, dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
26.   Yu>nus, Ali Fathi. Asa>siyya>t Ta’li>m al-’Arabiyyah wa at-Tarbiyyah ad-Di>niyyah al-Lughawiyyah. Kairo: Da>r al-Tsaqa>fah, 1981.
27.   Yusuf, Tahyar. Metodologi  Pengajaran Agama   dan  Bahasa Arab. Jakarta: Raja Graf Indo Persada, 1997.

Bahasa Arab


1.       Pembagian Kalam
2.       Jumlah Ismiyyah, Jumlah Fi'liyyah dan Syibh al-Jumlah.
3.       Adawat al-Istifham (Kata Tanya) termasuk huruf istifham, isim istifham dan ketentuan-ketentuan tentang istifham
4.       Isim berdasarkan Jenis (Mudzakkar dan Muannats) dan bilangan (Mufrad, Mutsanna dan Jamak)
5.       Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah (Isim Isyarah, Isim Maushul, Isim Alam, Isim Dhamir, Ma'rifah dg Alif lam dan Mudhaf dg ma'rifah)
6.       Isim Jamid, Isim Musytaq dan Isim Mabni
7.       I'rab isim (Marfu', Manshub dan Majrur), meliputi pengertian, pembagian, tanda-tanda, tempat dan hukum-hukumnya)
8.       Inna, Kana, Dhanna dan kawan-kawannya
9.       FI'il menurut waktu (Madli, Mudhari', amar, nahi), fi'il menurut keaktifan (ma'lum dan majhul), fiil menurut susunan (mujarrad dan mazid)
10.   I'rab fi'il mudhari'
11.   Aturan adad (bilangan)
12.   Isim ghairu munsharif.


Buku Rujukan
1.    Abd al-Hâmid, Muhammad Muhyi ad-Dîn. At-Tuhfah as-Saniyyah bi Syarh al-Muqaddimah al-Âjurûmiyyah. Riyadh: Maktabah Dâr as-Salâm, 1994.
2.    Al-Anbârî, Abd ar-Rahmân Ibn Muhammad, Asrâr al-‘Arabiyyah, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah, 1997.
3.    Al-Anshârî, Ibn Hisyâm Jamâl ad-Dîn, Awdlah al-Masâlik Ilâ Alfiyyah Ibn Mâlik, Beirut: Dar al-Jîl, 1997, cet. V
4.    Al-Ghulâyainî, Mushthafa. Jâmi’ ad-Durûs al-‘Arabiyyah. Beirut: Al-Mathba’ah al-‘Ishriyyah, 1994.
5.    Al-Jârim, Alî dan Mushthafâ Amîn. An-Nahwu al-Wâdhih. Kairo: Dâr al-Ma’ârif, tt.
6.    Aplikasi Arabindo
7.    Ash-Shanhâjî, Muhammad Ibn Muhammad Ibn Âjurûm, Matn al-Âjurûmiyyah, Surabaya: Al-Haramain, tt.
8.    Ibn ‘Aqîl, Syarh Ibn ‘Aqîl ‘alâ Alfiyyah Ibn Mâlik, Kairo: Dar at-Turâts, 1980.
9.    Jâbir, Walîd, Al-Madrasah al-‘Arabiyyah, www.schoolarabia.net.  
10. Muradi, Ahmad, Kitab al-Mu’allim, Mahârah al-Kalâm li al-Mustawâ al-Jâmi’î (li ath-Thalabah al-Indunisiyyîn).
11. Ni’mah, Fu`ad, Mulakhkhash Qawâ’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, Surabaya: al-Hidayah, tt.
12. Purwanto, Agus, Pintar Membaca Arab Gundul dengan Metode HIKARI, Bandung: Mizania, 2014.
13. Taufik, Wildan, Fiqh Lughah (Pengantar Linguistik Arab), Bandung: Nuansa Aulia, 2015.
14. Zubaidillah, Muh. Haris. Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa. Amuntai: Hemat, 2018

Silabus dan RPS

Silahkan download di bawah ini:

Kontrak Kuliah

KONTRAK PERKULIAHAN
Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Amuntai

Nama Dosen                           : Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd
Semester                                  : I, II, III dan IV.
Hari Perkuliahan/Jam              : Sesuai Jadwal

Nama Mata Kuliah:
1.      Bahasa Arab
2.      Materi Bahasa Arab MI
3.      Pembelajaran Bahasa Arab MI
4.      Program Intensif Bahasa Arab
5.      Teknik Penulisan Karya Ilmiah
6.      Ulumul Hadits
7.      Tafsir

Kehadiran Mahasiswa
1.       Pertemuan tatap muka 14 x , 1x UTS dan 1x UAS
2.       Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit, setelah 15 menit absen diedarkan untuk ditanda tangani.
3.       Berhalangan hadir kuliah harap memberi berita melalui surat bukan SMS atau WA atau titip kabar lewat teman.
4.       Pakaian laki-laki berupa kemeja tangan panjang atau koko, peci, celana kain bukan levis atau jean dan wajib bersepatu.
5.       Pakaian wanita berupa jubah berkerudung dan tidak ketat.
6.       Setiap mahasiswa wajib memiliki catatan perkuliahan dan buku pegangan wajib yang disampaikan pada perkuliahan awal.
7.       Mahasiswa boleh minta izin pada saat perkuliahan berlangsung, tetapi apabila setelah keluar tidak masuk lagi dianggap absen.
8.       Mahasiwa menyiapkan ruang kelas untuk siap dilakukan proses pembelajaran sebelum dosen memasuki ruangan.
9.       Mahasiswa minimal hadir 75% dari jumlah perkuliahan yang direncanakan untuk dapat mengikuti ujian akhir/final test
10.   Mahasiswa harus memiliki komitmen untuk mengikuti perkuliahan dengan baik dan melaksanakan semua tugas yang disepakati secara optimal.
11.   Mahasiswa harus mengerjakan semua tugas yang sudah disepakati sebagaimana yang tercantum dalam Silabus/RPS.
12.   Mahasiswa harus menyerahkan tugas sesuai dengan kesepakatan bersama

Ikatan Moral Dosen dan Mahasiswa
1.   Dosen dan mahasiswa secara bersama-sama bertanggung jawab untuk terjalinnya kegiatan pembelajaran yang baik
2.   Dosen dan mahasiswa memiliki komitmen yang sama untuk optimalnya pencapaian kompetensi mahasiswa sesuai yang digariskan
3.   Apabila terjadi kekurangpahaman dalam kegiatan pembelajaran, mahasiswa secara terbuka mau bertanya kepada dosen untuk meminta penjelasan
4.   Mahasiswa dapat melakukan komunikasi di luar waktu perkuliahan, untuk membicarakan yang berhubungan dengan materi kuliah

Sistem Perkuliahan
1.      Perkuliahan berlangsung sebanyak 14-16 kali pertemuan.
2.      Metode perkuliahan dilaksanakan dosen secara bervariasi disesuaikan dengan materi kuliah
3.      Penilaian untuk tugas dan ujian mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh STIQ Amuntai.


Monday, 12 February 2018

PLAGIASI

Apa itu Plagiarisme & Penanda Plagiarisme?

Teknologi telah menjadi keajaiban dan kutukan dalam hal plagiarisme. Tidak diragukan lagi, sudah menjadi lebih mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dan menyalinnya. Karena orang sering melakukannya tanpa atribusi, ia juga menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi dan menangani plagiarisme.
Dengan tool checker plagiarisme gratis yang bisa mencari miliaran dokumen, dan menemukan kecocokan meski hanya beberapa kata, semakin banyak plagiarisme semudah mendeteksi informasi di Google. Sekarang hanya masalah hanya memproses kueri Anda dan memberi Anda hasilnya.
Definisi plagiarisme sebenarnya langsung. Bila Anda menggunakan karya orang lain tanpa memberi kredit, itu terlihat mencuri intelektual mereka. Sama seperti pencurian, hukuman atas pekerjaan yang dijiplak juga sangat parah di seluruh dunia. Masalah sebenarnya adalah kebanyakan orang bahkan tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan.
Dengan detektor plagiarisme kami, kami berusaha untuk menyebarkan kesadaran akan plagiarisme sambil membiarkan orang tahu bagaimana mereka dapat mencegahnya. Anda dapat menemukan contoh plagiarisme kehidupan nyata yang tak terhitung jumlahnya untuk membantu Anda mengidentifikasinya di masa depan.
Alat plagiarisme kita adalah platform yang sempurna untuk memeriksa kertas plagiarisme, untuk memverifikasi integritas konten tertulisnya. Artikel kami, kertas atau esai plagiarisme checker dipercaya oleh jutaan orang di seluruh dunia, yang menggunakannya setiap hari sebagai bagian dari studi atau karya mereka.

Bagaimana pemeriksa plagiarisme bekerja?

Bagi yang kurang familiar dengan teknologi, masalahnya mungkin agak aneh pada awalnya. Toh, starter mobil mulai mobil dan cuci piring pencuci piring, tapi detektor plagiarisme sebenarnya tidak mendeteksi plagiarisme. Sebaliknya, mereka sebenarnya mengidentifikasi fragmen teks identik.
Saat ini, ada berbagai teknik untuk melakukan itu, namun hasil akhirnya hampir selalu sama. Perangkat lunak plagiarisme memproses teks untuk menemukan bagian kata yang sesuai antara dokumen yang diolah dan dokumen yang diindeksnya di database-nya. Hal ini berlaku untuk kebanyakan alat uji plagiarisme seperti alat detektor plagiat online gratis yang ditawarkan oleh Small SEO Tools.
Sebagian besar alat detektor plagiarisme bekerja berdasarkan prinsip uji plagiarisme yang sama dan pada dasarnya fungsinya sama seperti Google atau mesin pencari lainnya bekerja untuk menemukan kata atau frasa yang sesuai di sumber lain dan memberikan hasil terbaik, terkadang bersamaan dengan pemeriksa plagiarisme. persentase.
Untuk memeriksa kertas plagiarisme dengan tangan hampir tidak mungkin, dan inilah yang membuat perangkat lunak plagiarisme begitu kuat untuk semua sumber yang dapat diperiksanya. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa titik buta juga; Namun, titik-titik buta ini hanya menjadi masalah jika orang tidak sadar akan potensi bintik-bintik buta atau mereka tidak tahu bagaimana menggunakan alat plagiar dengan benar.
Artikel yang Anda kirimkan ke pemeriksa plagiarisme online gratis kami untuk siswa dan guru dipindai dengan hati-hati, dan begitu pula World Wide Web. Kemungkinan besar Anda akan melihat beberapa warna merah dalam hasil Anda karena ungkapan umum dapat memicu bendera merah. Jika ada kalimat lengkap yang tidak asli, Plagiarism Checker akan mengidentifikasi sumber asli dari konten yang tidak orisinal atau menjiplak yang disalin dari internet.

Mengapa Plagiarism Checker Penting?

Hasil duplikat menghasilkan peringkat halaman yang lebih rendah. Jika Anda mempublikasikan artikel atau konten halaman web yang tidak seluruhnya unik dan asli, ada risiko yang lebih tinggi secara signifikan untuk dimasukkan dalam daftar hitam oleh Google dan mesin pencari lainnya. Jadi, jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan penempatan hasil peringkat dan penempatan mesin peringkat yang lebih tinggi (SERP) - maka itu sama sekali tidak sepadan dengan risiko penerbitan konten yang diduplikasi dengan sangat baik. Kanan?
Meskipun pemeriksa plagiarisme gratis ini dapat digunakan untuk memeriksa konten yang ditulis ulang atau diputar untuk menghilangkan konsistensi (dan meningkatkan nilai unik setiap artikel) manfaatnya tidak terbatas pada teknik SEO topi hitam dan abu-abu. Sebenarnya, spesialis SEO topi putih bergantung pada pemeriksa plagiarisme gratis ini untuk membuat yakin bahwa penulis freelance mereka mengirimkan karya yang 100% asli dan unik.
Anda dapat memeriksa konten dari situs Anda sendiri untuk memastikan tidak ada orang lain yang telah merobek Anda!
Tentu saja, ada sejumlah kegunaan hebat untuk alat ini selain pengoptimalan mesin telusur juga. Siswa sering menggunakannya untuk memeriksa surat-surat yang kehilangan kutipan sebelum menyerahkan pekerjaan mereka. Sementara itu, para guru menggunakan alat gratis ini untuk memeriksa plagiarisme dalam tugas. Ini adalah pedang bermata dua, itu sudah pasti!
Perangkat lunak plagiarisme gratis kami memeriksa kalimat satu per satu di berbagai mesin pencari yang membandingkannya dengan konten yang sudah diindeks. Selain itu, detektor plagiarisme kita tidak menyimpan konten apapun dalam database. Anda dapat mendaftar secara gratis dengan kami, dan kami akan memperbaharui Anda dengan perkembangan terakhir dan perbaikan alat melalui buletin kami.
Alat pemeriksa plagiarisme lainnya terbatas dengan kesempatan untuk "pergi premium" untuk membuka fitur lengkap. Tapi kami bebas. Tidak menangkap Tidak ada senar. Tidak ada keanggotaan yang dibutuhkan ... kita mudah seperti itu!

Bagaimana cara memeriksa Plagiarisme dengan Free Online Plagiarism Checker kami?

Cobalah sekarang untuk melihatnya sendiri!
Sangat menantang untuk menemukan pemeriksa plagiarisme gratis untuk para guru dan siswa, yang tidak hanya bebas tapi juga terbukti menjadi yang terbaik karena perangkat lunak yang bekerja di balik penjiplakan plagiat mahal untuk dikembangkan. Perangkat lunak plagiarisme yang bagus adalah yang tidak merugikan Anda dan dapat diandalkan.
Karena alasan inilah kami tanpa lelah membuat pemeriksa plagiarisme gratis semurah mungkin tanpa mengorbankan keandalan dan kualitas.
Dengan menjaga detektor plagiarisme kami tetap bebas, kami dapat membantu orang-orang terlepas dari latar belakang keuangan mereka yang mencari alat anti plagiarisme, yang bebas dan efisien.
Anda bisa menggunakan pemindai plagiarisme kami dalam beberapa langkah sederhana:
  • Ada berbagai pilihan untuk memasukkan teks. Anda bisa Upload Dokumen ATAU Pilih dari Dropbox ATAU cukup Copy dan Paste teks di kotak teks.
  • Untuk mengecualikan URL apa pun, klik "Kecualikan URL Spesifik"
  • Kemudian klik tombol "Check Plagiarism"
Jika Anda ingin bermain dengan detektor Plagiarisme sebelum menggunakannya, kami juga menambahkan beberapa contoh.

Memahami Hasil Perangkat Lunak Anti Plagiarisme:

Saat tes selesai, Anda juga akan diberi persentase yang tepat yang memberi tahu Anda seberapa asli atau unik artikel Anda.
Frase atau kalimat yang ditunjukkan dalam warna merah sudah ada secara online dan tidak akan lulus uji plagiarisme Google. Mereka juga link ... merasa bebas untuk mengklik pada setiap garis merah dan melihat sumber asli untuk catatan Anda.

Apa yang Anda lakukan jika Anda menjumpai pekerjaan yang menjiplak?

Jika Anda menemukan plagiarisme, Anda perlu merujuknya ke pihak yang berwenang yang akan menghadapi situasi tersebut. Sebagian besar, ada konsekuensi parah; Jika itu adalah esai akademis, siswa tersebut dapat menerima nilai nol atau dikeluarkan untuk pekerjaan yang dijiplak.
Namun, sebelum Anda merujuk pekerjaan yang dijiplak ke pihak berwenang, pastikan untuk membaca referensi di teks. Selama penulis atau sumber dikreditkan dengan pekerjaan itu, maka tidak dapat dianggap sebagai plagiarisme. Sebuah teks plagiat tidak mengacu pada kutipan yang dipinjam dari sumber lain.
Contoh lain dari karya yang tidak dianggap plagiarisme adalah konten ghostwritten untuk orang lain. Ini adalah ketika seseorang meminta orang lain untuk menulis buku atas nama mereka dengan membayar mereka. Dalam kasus ini, penulis sebenarnya tidak memiliki hak atas produk jadi, memberikan hak cipta dan penghargaan kepada orang yang membelinya dari penulis.
Ini adalah situasi legal yang melibatkan kedua pihak yang terlibat.

Detektor Plagiarisme oleh Alat SEO Kecil

Alat SEO Kecil menawarkan detektor Plagiarisme Terbaik yang mungkin Anda temukan secara online, hari ini. Kami telah mengembangkan produk kami dengan penelitian menyeluruh, mengingat apa yang dicari pengguna dalam detektor plagiarisme gratis. Kami telah menerapkan semua teknik dan strategi untuk menjadikannya detektor plagiarisme terbaik secara online gratis.
Kami menyadari bahwa para siswa mengandalkan alat detektor plagiarisme untuk menjalankan pemeriksaan plagiarisme pada makalah, tesis, dan esai mereka sebelum mengirimkannya. Oleh karena itu, di SST, kami menemukan perangkat lunak plagiarisme gratis untuk membantu siswa mengidentifikasi plagiarisme. Hal ini juga berlaku untuk guru dan penulis. Detektor plagiarisme online gratis kami untuk siswa, guru, ilmuwan, dan penulis benar-benar alat uji plagiarisme terbaik.
Webmaster dan profesional SEO juga bisa mendapatkan keuntungan dari perangkat lunak plagiarisme kami, karena dapat membantu mereka memastikan bahwa semua konten di situs mereka unik dan bebas plagiarisme. Konten segar dan unik bisa membantu mereka peringkat tinggi di search engine.
Kami menyarankan Anda untuk selalu menggunakan detektor plagiarisme sebelum menerbitkan atau mengirimkan konten Anda secara online atau offline, untuk mencegah situasi yang tidak menyenangkan.
Dengan perangkat lunak plagiarisme kami, kami percaya bahwa kami memainkan peran kami untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik!

Wednesday, 12 July 2017

TELAK, Setelah Asy'ariyah, Siapa Lagi Yang Mereka Sesatkan?

10

(Jawaban untuk Ustadz Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A.)
Oleh: Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I.
(Aswaja NU Center Jawa Timur dan anggota redaksi Majalah Cahaya Nabawiy)
Ustadz Firanda Andirja mengatakan bahwa Akidah Asya’irah (pengikut al-Asy’ari) menyimpang dan sesat. Dia menuding Asya’irah berkeyakinan bahwa al-Qur’an bukan kalamullah. Asya’irah juga dia tuduh sesat karena melakukan takwil.
Menuduh Asya’irah sesat sebenarnya bukan hal baru yang datang dari kelompok seperti Ustadz Firanda ini. Namun videonya sedang “viral” di grup-grup Medsos, sehingga perlu ditanggapi.
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Yunus [10]: 36)
PERTAMA, AL-QUR’AN BUKAN KALAMULLAH?
Ustadz Firanda perlu ditanya, di kitab apa dia membaca bahwa Asya’irah berkeyakinan al-Qur’an bukan kalamullah? Dia juga harus ditanya, dari mana dia punya kesimpulan bahwa sesuai keyakinan Asya’irah, al-Qur’an yang kita baca sekarang adalah ibarat dan karangan Nabi Muhammad? Lalu dia mengutip kisah Imam Ahmad bin Hanbal yang dipenjara karena tidak mau mengatakan bahwa al-Qur’an itu makhluk, tapi kalamullah.
Ya Ustadz, itulah keyakinan Asya’irah Maturidiyah. Dari mana antum punya kesimpulan bahwa Asya’irah sama dengan Mu’tazilah yang meyakini al-Qur’an sebagai kalamullah adalah makhluk?
Antum berbicara dengan tergesa-gesa. Namum afwan, dari sisi ilmiah terlihat sangat kacau dalam memahami akidah Imam al-Asy’ari dan Asya’irah (ulama dan umat pengikut keyakinan al-Asy’ari).
Antum sampaikan bahwa penjelasan Asya’irah membuat bingung orang. Alhamdulillah ana dan ashabukum minal ‘Asya’irah tidak ada yang bingung. Logikanya sangat sederhana. Allah Ta’ala memiliki kalam yang qadim (seperti qudrah dan iradah Allah), bukan makhluk, bukan sesuatu yang dibuat (maj’ul), bukan sesuatu yang baru (muhdats). Sebagai kalamullah, al-Qur’an al-Karim bukan makhluk, namun merupakan salah satu sifat Allah yang qadim itu. Sifat itu ada dengan adanya Allah (qadimun bi qidamih, maujudun bi wujudih).
Antum harus membedakan Kalamullah ini dengan al-Qur’an yang termaktub dalam mushaf. Al-Qur’an yang termaktub dalam mushaf bukan yang dimaksud dalam penjelasan tentang kalam di atas. Kalamullah berbeda dengan pelafalan seseorang, bentuk tertentu yang dibuat oleh penulis.
Kalamullah qadim, sedangkan bunyi, pelafalan, dan huruf adalah sesuatu yang baru. Huruf dan bunyi membutuhkan tempat keluar (makhraj) dari lisan, dua bibir, tenggorokan, sedangkan Allah Maha Suci dari semua itu.
Apa dalilnya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا تمس القرآن إلا وأنت طاهر
“Janganlah menyentuh al-Qur’an kecuali kamu suci.”
Al-Qur’an yang dimaksud Nabi tersebut adalah mushaf yang terdapat tulisan al-Qur’an, bukan hakikat al-Qur’an yang merupakan kalamullah. Mengapa? Kalam adalah sifat yang tidak mungkin menjadi obyek “disentuh” atau terkena kotoran.
Hal ini tidak hanya menjadi keyakinan Asya’irah sebagai pengikut al-Asy’ari, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Dalam al-Luma’, hal. 33-34, Imam al-Asy’ari memadahkan, jika al-Qur’an adalah makhluk, maka Allah akan mengatakan, “Kun (jadilah)!” Maka tidak mungkin, ucapan Allah menjadikan suatu materi yang juga berupa ucapan.
Kalau antum menganggap keyakinan ini sesat, maka tidak hanya Asya’irah yang antum sesatkan, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari.
Lalu berapa ribu ulama sejak abad ke-4 Hijriyah yang akan antum hukumi sesat, ya Ustadz? Berapa puluh lembaga pendidikan besar seperti Universitas al-Azhar Mesir yang Asya’irah yang akan antum sesatkan?
Antum Ya Ustadz Firanda menghantam Asya’irah dengan menyamakannya dengan Mu’tazilah yang meyakini al-Qur’an itu makhluk.
Dari mana dasar penjelasan antum itu?
Dari kitab apa?
Apakah dari Nazhm al-Faraid, al-Raudhah al-Bahiyyah, Syarh Syairazi ‘ala Manzhumah al-Subki, Isyarat al-Maram, Ithaf Sadah al-Muttaqin?
Atau di Qurrat al-’Ain, Isyarat al-Maram, al-Tauhid, Tabshirah al-Adillah, al-Inshaf?
Kitab-kitab itu sangat bagus dalam memberikan penjelasan sehingga kita menjadi tahu apa perbedaan-perbedaan pendapat atara al-Asy’ari, al-Maturidi, dan Mu’tazilah. Maka kami jadi kaget mendengarkan penjelasan Antum yang dalam hal al-Qur’an Asya’irah diidentikkan dengan Mu’tazilah.
Tentang al-Qur’an, AL-ASY’ARI meyakini al-Qur’an sebagai kalamullah bukan makhluk, namun merupakan salah satu sifat Allah yang qadim, ada dengan adanya Allah. Kalamullah berbeda dengan pelafalan, bentuk tertentu yang dibuat oleh penulis, karena hal ini baru. AL-MATURIDI meyakini al-Qur’an adalah kalam Allah an-nafsi. Al-Qur’an Qadim Azali, bukan makhluk. Nah, MU’TAZILAH-lah pihak yang meyakini bahwa al-Qur’an adalah kalam dan wahyu Allah, namun makhluk dan baru (muhdats).
Ya Ustadz Firanda, Asya’irah tidak menafikan sifat-sifat Allah. Lagi-lagi Antum berusaha mengidentikkan Asya’irah dengan Mu’tazilah. AL-ASY’ARI menetapkan sifat-sifat Allah dengan selalu menjaga kesucian Allah (tanzih). AL-MATURIDI menetapkan beberapa sifat, sebagai makna haqiqi tsubuti, yaitu delapan sifat: ‘Ilm, qudrah, iradah, sama’, bashar, kalam, takwin.
Nah, MU’TAZILAH-lah yang menafikan semua sifat. Merekalah yang meyakini Allah tidak memiliki sifat yang ada dalam Dzat-nya, namun hanya berupa sifat yang disematkan oleh orang.
Kesucian Allah (tanzih) tidak hanya menjadi keyakinan Asya’irah sebagai pengikut al-Asy’ari, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Dalam al-Luma’ – di antara kitab valid yang dinisbatkan pada beliau – kesucian Allah merupakan dasar Madzhab al-Asy’ari dalam Tauhid secara khusus, dan dalam masalah akidah secara umum, baik kesucian Allah dari tasybih, kesucian Allah dari tajsim, kesucian Allah dari dimensi, arah, dan tempat. Termasuk pula kesucian Allah dari kebaruan (huduts) dan sifat-sifatnya, seperti bergerak atau diam.
Kalau antum menganggap keyakinan ini sesat, maka tidak hanya Asya’irah yang antum sesatkan, namun juga al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari.
Lalu berapa ribu ulama sejak abad ke-4 Hijriyah yang antum hukumi sesat, ya Ustadz?
KEDUA, ASYA’IRAH SESAT KARENA MELAKUKAN TAKWIL?
Antum mengatakan Asya’irah sesat karena menakwil sifat-sifat Allah. Padahal takwil dilakukan oleh para ulama salaf, baik dari kalangan sahabat, tabi’in, dan generasi setelahnya.
Telah maklum bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, al-Dhahhak, Qatadah, Sa’id bin Jubair telah mentakwil kata “al-saq” dengan “perkara berat” atau “syiddat al-amr” (lihat: al-Thabari, Vol 29, 38 dan al-Qurthubi, Vol. 18, 249). Mujahid mentakwil “wajh Allah” dengan “qiblat Allah” (lihat: al-Thabari, Vol. 1, 402). Sebagaimana Mujahid, Abu Ubaidah, dan al-Dhahhak mentakwil “Illa Wajhah” dengan “Illa Huwa” atau “Kecuali Dia” (lihat: al-Qurthubi, Vol. 13, 322, al-Thabari, Vol. 20, 82).
Ulama generasi berikutnya, Ibnu Jarir al-Thabari mentakwil “istiwa” dengan “ketinggian dan kekuasaan” atau “al-‘uluww wa al-sulthan” (lihat: Tafsir al-Thabari, Vol. 1, 192). Takwil senada diriwayatkan dari al-Hasan dan al-Tsauri (lihat: Mirqah al-Mafatih, Vol. 10, 137 dan Tafsir al-Iz bin Abdissalam, Vol. 1, 485-486). Imam Ahmad juga mentakwil “wa jaa-a Rabbuka” dengan “jaa-a tsawaabuhu” atau “telah datang pahala dari-Nya” (disebutkan oleh Ibnu Katsir, dari riwayat al-Baihaqi yang menyatakan, sanad ini ‘tidak ada debunya’, alias jelas. Lihat: al-Bidayah wa al-Nihayah, Vol. 10, 327). Takwil tersebut juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas (lihat: Tafsir al-Nasafi, Vol. 4, 378).
Rujukan hadits umat Islam, al-Imam al-Bukhari pun mentakwil kata “al-dhahk” – yang makna zhahirnya adalah tertawa – dengan “rahmat” (lihat: al-Baihaqi, al-Asma wa al-Shifat, hal. 470). Beliau juga mentakwil “illa Wajhah” dengan “Illa Mulkah” atau “kecuali Kerajaan-Nya” (lihat: Fath al-Bari, Vol. 8, 364).
Dus, seandainya takwil dikatakan sesat, maka tuduhan ini juga akan menyasar para sahabat, tabi’in, dan ulama-ulama kesohor umat ini.
Bukankah ini perkara yang sangat berat, Ya Ustadz?
Semoga Allah menjaga umat ini dari kesesatan dan kegegabahan untuk memvonis yang lain berada dalam kesesatan.
وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“… dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Al-Hasyr [59]: 10)
Wallahul-Muwaffiq ila Aqwamit-Thariq.
Malang, 16 Syawal 1438 H / 10 Juli 2017 M